Banser dan Pagar Nusa Apel di Bali, Mengaku Tak Berpolitik

Denpasar, IDN Times - Sebanyak 15.000 orang gabungan dari Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser) dan Pagar Nusa mengikuti Apel Kesetiaan PBNU yang dilaksanakan di Padanggalak, Kota Denpasar, pada Jumat (23/8/2204) sekitar pukul 15.20 Wita. Mereka merupakan gabungan dari wilayah Jawa Timur dan Bali. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan apel ini sebagai bentuk kesetiaan kepada ulama NU sekaligus mengklarifikasi tudingan politik praktis kepada NU.
"Kenapa perlu kita lakukan? Banyak di luar kita mencoba melakukan penggiringan opini. Framing yang tidak sehat kepada kita-kita sekalian. Sekaligus menyesatkan di tengah publik bahwa apel yang dilakukan saat ini ada yang menilai sebagai bagian dari politik praktis. Di sini kami tegaskan tidak sama sekali," ungkapnya.
1. Ansor menyatakan keprihatinan kondisi yang memojokkan NU

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin, deretan peristiwa demi peristiwa belakangan ini menjadi ujian bagi NU dan kadernya. Seperti demonstrasi di gedung PBNU, pengeroyokan rombongan kiai di Karawang, termasuk juga ungkapan-ungkapan menyedihkan kepada kiai dengan bahasa yang tidak sopan.
"'Peristiwa ini semua merangsang kita sekalian untuk segera mengambil respon tidakan yang luhur dan terukur. Tidak jalan sendiri-sendiri disertai dengan komunikasi yang baik antara kita sekalian. Sebagai bentuk ketawadukan kita kepada para kiai dan PBNU," ungkapnya.
2. Apel tidak berkaitan dengan Muktamar PKB di Nusa Dua

Dengan alasan di atas, Addin menegaskan bahwa berkumpulnya Banser dan Pagar Nusa di Bali tidak berkaitan dengan Muktamar PKB yang akan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung. Pihaknya mengaku apel ini sebagai bentuk turut serta NU untuk memeriahkan pariwisata Bali.
Addin mencontohkan lokasi yang digunakan apel ini tidak pernah digunakan untuk kegiatan apa pun. Namun dengan kehadiran 15 ribu orang, lokasi tersebut menjadi ramai. Ia berharap lokasi tersebut ke depannya juga akan terus ramai.
"Perlu saya tegaskan bahwa apel ini tidak ada kaitan dengan politik soal muktamar (PKB) sesuatu yang berbeda," katanya.
3. Apel ini diungkap untuk merawat ke-Bhinekaan

Selain itu, apel ini sebagai ungkapan hati bahwa NU mencintai Indonesia, bangsa yang menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika. Adden mencontohkan terjalinnya hubungan sosial yang terajut dengan baik antara Banser, Pagar Nusa, dan teman-teman di Bali.
"Kami ingin menegaskan bahwa Bali juga adalah kawah Candradimuka Kebhinekaan Indonesia. Di situ multietnis, multi agama, segala macam multi adat," ungkapnya.
Pihaknya mengungkapkan apel ke-Bhinekaan ini akan dilakukan juga di daerah lainnya.