Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siswa Bali
Ilustrasi pelajar di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Intinya sih...

  • Pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di Karangasem untuk siswa dari Karangasem dan Buleleng

  • SR ditarget akan beroperasi pada akhir Juni 2026 dengan nilai kontrak Rp255.500.000.000

  • Pelaksanaan Program SKSS di tahun 2025 terkendala sosialisasi, bantuan mencakup biaya hidup bulanan bagi mahasiswa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karangasem, IDN Times - Pemerintah Provinsi Bali melakukan sejumlah upaya untuk memperluas akses pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem, di antaranya melakukan pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah Kabupaten Karangasem, dan juga memaksimalkan program Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Tahun 2025.

Dalam pelaksanaannya, Pemprov Bali menggandeng 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali sebagai mitra program.

“Program Satu Keluarga Satu Sarjana ini adalah komitmen saya untuk memastikan anak-anak Bali dari keluarga tidak mampu tetap bisa mengenyam pendidikan tinggi. Pendidikan adalah kunci utama membangun SDM Bali yang unggul dan berdaya saing,” tegas Gubernur Bali, Wayan Koster.

1. SR dibangun di Karangasem untuk siswa dari Karangasem dan Buleleng

Sekolah Rakyat di Karangasem dalam tahap pembangunan (Dok.IDN Times/istimewa)

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali telah dilakukan di Kabupaten Karangasem pada Selasa (23/12/2025). Koster mengatakan, pihaknya mendapat arahan dari Pusat agar mempersiapkan lahan yang bisa dimanfaatkan seluas 5,6 hektare untuk membangun sekolah rakyat. Pembangunan Sekolah Rakyat ini meliputi pendidikan Sekolah Dasar, SMP dan SMA. Nantinya para siswa yang akan direkrut di sekolah ini bukan dari masyarakat umum, tetapi masyarakat dalam kategori miskin dan miskin ekstrem.

"Itulah sebabnya tempat ini menjadi tempat yang sangat cocok, karena Karangasem dan Buleleng masih dalam kategori miskin. Nantinya sekolah ini bisa merekrut siswa di Karangasem sampai Buleleng timur," ungkapnya.

Sekolah Rakyat diungkapnya memiliki pola pendidikan yang sangat bagus dan berpihak untuk kepentingan masyarakat. Keberadaannya diharapkan akan memiliki manfaat yang sangat penting untuk pendidikan di Bali. Pendidikan di Sekolah Rakyat ini diselenggarakan dengan pola secara khusus yaitu berasrama, sehingga semua siswa dan guru ada di asrama sekolah.

2. SR ditarget akan beroperasi pada akhir Juni 2026

Ilustrasi pelajar di Bali (IDN Times/Ayu Afria)

Dalam pembangunan sekolah rakyat, Koster mengaku akan memantau langsung termasuk penyiapan guru hingga kurikulum. Pihaknya memastikan pelaksanaan proyek akan berjalan tepat waktu, dengan target selesai sampai akhir Juni 2026 lengkap dengan furnitur dan siap beroperasi.

Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem memiliki nilai kontrak sebesar Rp255.500.000.000. Beberapa fasilitas di antaranya Asrama Putra dan Putri, Rumah Susun Guru, Area Bangunan MEP dan TPS, Gedung Serbaguna, Lapangan Basket hingga Lapangan Upacara.

Lebih lanjut, Koster meminta Dinas terkait untuk menyinergikan pendidikan di Sekolah Rakyat dengan SMKN Kubu, karena letaknya yang berdampingan. "Ke depan agar bisa bersinergi dengan SMKN Kubu. Kerja sama yang baik dan bergotong royong, agar keseluruhan aset ini bisa dikelola dengan baik dan berkualitas," ungkapnya.

3. Pelaksanaan Program SKSS di tahun 2025 terkendala sosialisasi

Penerima manfaat Program Satu Keluarga Satu Sarjana (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara itu, di tingkat Perguruan Tinggi, Koster mengandalkan Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) Tahun 2025. Penyerahan bantuan program tersebut juga telah dilaksanakan di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre Denpasar pada Selasa (23/12/2025). Pada Tahun 2025, Program SKSS mencanangkan 3.000 mahasiswa, namun kurangnya sosialisasi serta waktu yang terbatas, terdaftar sekitar 1.000 calon mahasiswa dari 9 kabupaten/kota se-Bali. Dari 1.000 calon mahasiswa tersebut terdapat calon mahasiswa yang sudah menerima bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK). Akhirnya tahun 2025 ini, SKSS diberikan kepada 500 mahasiswa dari seluruh kabupaten/kota di Bali.

Bantuan yang diberikan mencakup biaya hidup bulanan sebesar Rp1,4 juta bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di Denpasar dan Badung, serta Rp1,2 juta bagi mahasiswa di kabupaten lainnya. Khusus mahasiswa Universitas Terbuka (UT), bantuan biaya hidup sebesar Rp750 ribu per bulan karena tidak memerlukan biaya kos. Selain itu, Pemprov Bali juga memberikan dukungan Uang Kuliah Tunggal (UKT) maksimal Rp1 juta per semester serta biaya pendaftaran maksimal Rp300 ribu.

“Program ini memang belum sepenuhnya menjawab seluruh kebutuhan, tetapi setidaknya meringankan beban biaya hidup dan pendidikan mahasiswa," jelasnya.

Editorial Team