Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250913-WA0002.jpg
Bencana banjir di Tabanan sebabkan kerusakan infrastruktur (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDN Times - Hujan deras yang menyebabkan banjir dan longsor di Kabupaten Tabanan turut berdampak pada infrastruktur. Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan, terdata belasan titik infrastruktur di Tabanan mengalami kerusakan.

Sekretaris Dinas PUPRPKP Tabanan, I Gde Made Partana, mengatakan titik kerusakan ini menyebar merata di seluruh kecamatan.

"Dari laporan yang masuk, ada lebih dari 14 titik kerusakan jalan dan jembatan di wilayah Tabanan yang membutuhkan penanganan cepat,” ujarnya, Sabtu (13/9/2025).

1. Kerusakan infrastruktur jalan di Tabanan kebanyakan berupa badan jalan longsor

Bencana banjir Tabanan sebabkan kerusakan infrastruktur (Dok.IDN Times/Istimewa)

Partana melanjutkan, mayoritas kerusakan terjadi pada bahu jalan yang longsor, jalan tergerus, hingga jembatan yang ambruk. Berdasarkan pendataan, kerusakan paling banyak berupa bahu jalan longsor. Kerusakan itu antara lain:

  • Jalan Kabupaten Ruas Gadungan-Dalang Anyar, Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, longsoran mencapai panjang 10 meter dengan estimasi biaya penanganan Rp 50 juta.

  • Jalan Kabupaten Ruas Mengesta-Kedampal, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, dengan panjang longsoran 15 meter dan estimasi biaya Rp 80 juta.

  • Jalan Kabupaten Ruas Rajawali-Subamia di Kecamatan Tabanan mengalami longsor sepanjang 18 meter dengan kerugian ditaksir Rp 200 juta.

  • Jalan di Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, longsoran bahkan mencapai panjang 21 meter dengan estimasi biaya mencapai Rp 9 miliar untuk pembangunan jembatan baru.

  • Jalan Kabupaten Ruas Mekayu-Pancoran, Desa Lalanglinggah, dengan bahu jalan longsor sepanjang 16 meter dan estimasi biaya Rp 150 juta.

  • Jalan di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, bahu jalan longsor sepanjang 20 meter dengan estimasi kebutuhan anggaran Rp 200 juta.

  • Jalan di Desa Marga, Kecamatan Marga, longsoran dengan panjang 20 meter menimbulkan kerugian senilai Rp 200 juta.

2. Jembatan penghubung desa di Tabanan roboh

Bencana pohon tumbang di Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Menurut Partana, kerusakan terparah terjadi di jalan Kabupaten Ruas Munduk Paku-Pagbugan Kauh, Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur. Adapun jembatan penghubung dua desa tersebut roboh akibat derasnya arus banjir.

"Untuk membangun kembali jembatan ini diperkirakan memerlukan biaya sekitar Rp6,4 miliar," katanya.

Kerusakan juga ditemukan di Desa Buwit, Kecamatan Kediri. Aspal jalan di desa tersebut terkelupas sehingga perlu penanganan lanjutan. Selain titik-titik besar tersebut, kerusakan juga terjadi di Desa Apuan, Kecamatan Baturiti; Desa Perean Kauh, Kecamatan Baturiti; Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur; hingga Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan.

Pada sejumlah lokasi ini, bahu jalan mengalami longsor dan material banjir menutupi badan jalan. Meski kondisi sudah dibersihkan oleh tim PU bersama warga, perbaikan permanen tetap diperlukan.

3. Estimasi anggaran perbaikan mencapai Rp16,25 miliar

Ilustrasi anggaran bulanan. (www.pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Partana menyebutkan, secara keseluruhan, estimasi kebutuhan anggaran untuk penanganan darurat dan perbaikan infrastruktur ini mencapai Rp 16,25 miliar. Namun, jumlah anggaran ini kemungkinan bisa berkembang setelah dilakukan kajian teknis lebih lanjut.

"Pemkab Tabanan akan melakukan penanganan bertahap sesuai skala prioritas dan tingkat kerusakan. Kami akan segera melakukan koordinasi lintas instansi agar akses masyarakat tidak terganggu terlalu lama, terutama pada ruas-ruas vital yang menghubungkan antarwilayah,” ujarnya.

Editorial Team