Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bahaya Main Layang di Jalan Raya, Leher Warga Klungkung Tergores

IDN Times/Wayan Antara

Klungkung, IDN Times - Sejumlah warga mulai resah dengan aktivitas orang-orang yang bermain layangan hingga ke beberapa ruas jalan di wilayah Kabupaten Klungkung. Warga khawatir karena aktivitas ini sangat berbahaya bagi pengendara. Termasuk mereka yang nekat mengejar layangan sampai ke jalan raya.

Beberapa warga sudah ada yang menjadi korban. Karena leher dan tangannya terluka terkena tali layangan ketika melintasi seputaran Jalan Rama, Semarapura, beberapa hari ini.

1. Sutarka mengalami luka di bagian leher dan tangan karena kena jeratan tali layangan

IDN Times/Wayan Antara

Seperti yang dialami warga Klungkung bernama Sutarka. Beberapa waktu lalu, ia dan istrinya melintas di Jalan Rama, Semarapura sekitar pukul 18.10 Wita. Ia naik kendaraan sepeda motor dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam.

Tiba-tiba lehernya terjerat tali layangan yang melintang di jalan ketika melintasi kawasan tersebut. Ia seketika meraba tali layangan itu dengan tangan kirinya, hingga melukai jari telunjuk kiri, jari manis kiri, dan lehernya.

"Beruntung saat itu saya melaju pelan dan tidak terjatuh. Saat saya berhenti, di kiri dan kanan jalan, banyak warga yang bermain layangan," jelasnya.

Ia berharap pihak berwenang mengimbau warga di seputaran Jalan Rama tidak bermain layangan di pinggir jalan. Agar tidak mengakibatkan kecelakaan kepada pengendara sepeda motor.

2. Gede Mahendra juga nyaris menabrak warga yang mengejar layangan

IDN Times/Wayan Antara

Keluhan serupa dialami oleh warga lain bernama Mahendra, asal Desa Besan. Ketika melintas di Jalan Rama, Semarapura, ia nyaris menabrak remaja yang sedang mengejar layangan putus.

"Mereka mengejar layangan itu, sampai nekat menyeberang tanpa memperhatikan situasi jalan raya. Perhatianya pada layangan yang putus, bahkan itu hanya layangan kecil," jelasnya, Senin (18/5).

Bahkan yang bermain layangan itu, menurutnya tidak hanya anak-anak. Tetapi juga orang dewasa.

"Mereka biasanya berkerumun bermain layangan di sekitar Jalan Rama saat sore hari. Semoga ini bisa ditertibkan, dan warga bisa bermain layangan di tempat semestinya tanpa membahayakan orang lain," harapnya.

3. Mereka yang bermain layangan sudah dibina oleh Satpol PP. Supaya tidak terulang lagi, pihaknya bekerja sama dengan desa adat untuk menindaknya

IDN Times/Wayan Antara

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Klungkung I Putu Suarta, saat dikonfirmasi terkait hal ini, mengaku sudah melakukan pembinaan kepada warga yang bermain layangan hingga ke jalan raya.

"Pengamatan kami saat patroli, sore hari memang banyak warga yang bermain layangan hingga ke jalan raya. Kami Satpol PP saat menemui itu, langsung kami bina dan kami berikan pengertian ke mereka," kata Putu Suarta.

Terlebih aktivitas mereka bermain layangan tersebut dilakukan secara bergerombol dan mengabaikan physical distancing.

"Selain tidak memerhatikan keselamatan orang lain karena bermain layangan di jalan, warga yang bermain layangan itu juga mengabaikan protokol kesehatan karena bergerombol dan tidak mengenakan masker," jelasnya.

Karena setelah dibina terus membandel, Satpol PP bekerja sama dengan desa adat untuk menindak warga yang bermain layangan sampai ke jalan raya.

4. Desa adat melakukan pendekatan kepada orangtua

Pixabay/Niko_Shogol

Penertiban warga yang bermain layangan sampai ke jalan raya ini melibatkan pihak desa adat. Bendesa Adat Semarapura, Wayan Budarsana, menjelaskan pihak desa adat melakukan penertiban dengan pendekatan terlebih dahulu kepada warga, agar bermain layangan tanpa membahayakan orang lain.

"Jika itu anak-anak, kami langsung informasikan dan pendekatan ke orangtuanya agar tidak bermain layangan sampai ke jalan raya," jelasnya.

Menurutnya, warga yang bermain layangan di seputaran Jalan Rama tidak hanya dari Desa Adat Semarapura. Tetapi juga dari warga Desa Adat Gelgel.

"Saya juga sudah komunikasi dengan Bendesa Adat Gelgel. Untuk sama-sama melakukan pendekatan ke warga agar warga itu tidak lagi bermain layangan sampai ke jalan raya," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wayan Antara
EditorWayan Antara
Follow Us