Uang Nasabah Hilang Tiba-Tiba, BRI Bali Berempati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Adanya kejadian uang nasabah BRI di Bali yang tiba-tiba terkuras di rekeningnya, bukan pertama kali terjadi. Kasus ini terus berulang dengan korban yang berbeda. Pihak bank juga tidak mengembalikan uang nasabah tersebut dengan beberapa alasan.
Kasus hilangnya uang Rp36,9 juta misalnya dengan korban babysitter asal Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung bernama Ni Luh Putu Rustini, sangat berharap bank bertanggung jawab atas uangnya yang raib. Lantaran uang tersebut merupakan hasilnya menabung beberapa tahun untuk membangun rumah.
Sementara itu Pemimpin Kantor Cabang BRI Gatot Subroto Denpasar, Asri Mufti Aziz, memberikan respon terkait dengan kejadian ini. Ia menyatakan, nasabah tersebut merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering.
“BRI telah melakukan investigasi atas pengaduan yang bersangkutan. BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut. Di mana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering,” ungkapnya, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga: Uang Nasabah BRI di Bali Tiba-Tiba Lenyap dari Rekening
1. Pihak bank berempati kepada nasabahnya yang kehilangan uang
Menurut Pemimpin Kantor Cabang BRI Gatot Subroto Denpasar, Asri Mufti Aziz, pihak bank hanya bisa berempati kepada nasabahnya yang menjadi korban social engineering. Sehingga penggantian kerugian kepada nasabah hanya bisa dilakukan apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.
“BRI berempati atas hal tersebut. Namun demikian, bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan,” tegasnya.
Sementara saat ditanyai terkait dengan sistem keamanan di BRI--mengingat kejadian ini menimpa nasabah BRI di Bali secara berulang--pihaknya enggan berkomentar.
2. Nasabah BRI diminta hati-hati penipuan
Asri menyarankan para nasabahnya agar berhati-hati dengan tidak mengunduh, maupun mengakses aplikasi tidak resmi. Para nasabah BRI diimbau agar tetap menjaga kerahasiaan data pribadi, dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI.
“Termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan. Nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan sebagainya melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” jelasnya.
3. Pihak BRI mengklaim sudah menjaga kerahasiaan data nasabah
Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI juga mengimbau agar nasabah tidak sembarang mengunduh aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat mengunduh aplikasi dengan sumber tidak resmi, yang dikirimkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
“Modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank mana pun. BRI selalu menjaga data kerahasiaan nasabah, dan tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta data rahasia seperti username, password, PIN, maupun kode OTP, dan sebagainya," kilahnya.