300 Rumah di Bali Gunakan PLTS

1000 watt PLTS katanya bisa menghemat Rp200 ribu per bulan

Badung, IDN Times - Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi krisis energi, khususnya minyak bumi, sudah terjadi sejak tahun 1970-an. Hal ini mendapat perhatian yang sangat besar dari banyak pihak.

Pemanfaatan teknologi sel surya saat ini juga terus diteliti dan dikembangkan dalam rangka upaya penurunan harga produksinya agar mampu bersaing dengan sumber energi lain. Lalu bagaimana dengan pemanfaatannya di Bali saat ini?

1. Fokus ajak masyarakat Bali untuk memanfaatkan PLTS

300 Rumah di Bali Gunakan PLTSilustrasi solar panel (pexels.com/Kelly L)

Satu perusahaan penyedia solusi sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali, PT SatuWatt Solar Dewata, mengaku siap membangun komunitas pengguna sistem PLTS Atap skala perumahan, komersial, dan industri. Pihaknya ingin mengajak masyarakat Bali untuk memanfaatkan energi surya yang ramah lingkungan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PT Satuwatt Solar Dewata, Api Perdana, dalam sebuah diskusi belum lama ini.

Mereka akan melakukan beberapa tahapan untuk melakukan hal itu di antaranya memaksimalkan layanan mulai dari konsultasi, survei lokasi, instalasi, pemantauan, pembiayaan, hingga perawatan sistem. Selain itu juga membantu untuk mempermudah pemanfaatan sistem PLTS Atap.

"Tantangan terbesar pada sistem instalasi panel surya yaitu dari segi teknis, finansial, dan regulasi bersama," ungkap Api.

2. Seandainya masyarakat memasang 1000 Watt PLTS dengan tarif listrik normal, maka akan menghemat sekitar Rp200 ribu per bulan

300 Rumah di Bali Gunakan PLTSpixabay.com

Lalu apa keuntungan pengguna PLTS? Api Perdana menyatakan, PLTS menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan, mengurangi biaya listrik, investasi jangka panjang yang menguntungkan, dan meningkatkan nilai properti.

"Energi matahari merupakan energi terbarukan, dan wilayah Indonesia merupakan negara tropis dengan produksi listrik mandiri, dan lokal. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa energi matahari sangat berlimpah di Bali," ungkapnya.

Misalkan di Kota Denpasar, matahari penuh akan tercapai selama 4 jam. Sehingga apabila masyarakat memasang 1000 Watt PLTS dengan tarif listrik normal, maka akan menghemat sekitar Rp200 ribu per bulan.

3. Penginstalan PLTS terbanyak berada di Kecamatan Kuta Utara

300 Rumah di Bali Gunakan PLTSPixabay

Sejauh ini dari data yang ada, penginstalan solar panel terbanyak berada di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung; Pererenan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung; Ubud Kabupaten Gianyar; dan Kota Denpasar. Berdasarkan data yang tercatat oleh Satuwatt pada tahun 2021, jumlah penginstalan PLTS di Bali sekitar 180 rumah atau bangunan. Hingga awal tahun 2023, penginstal PLTS di Bali secara resmi sudah mencapai 300 rumah atau bangunan.

"Kalau dari pengalaman kami paling banyak daerah Canggu. Termasuk Pererenan. Paling antusias daerah situ. Kemudian Ubud dan Denpasar," jelas Api Perdana.

300 Rumah di Bali Gunakan PLTSIlustrasi pekerja. (Pexels.com/Los Muertos Crew)

Perwakilan Dinas Tenaga Kerja ESDM Provinsi Bali bagian Analis Ketenagakerjaan, Ida Bagus Bawa Adiputra, dalam diskusi tersebut mengatakan pengajuan pemasangan instalasi PLTS ini membutuhkan waktu sekitar 14 hari. Namun jangka proses administrasinya bervariasi.

Pihak penyedia solar panel akan memberikan surat kuasa untuk mendaftar ke Disnaker ESDM, dan PLN. Kemudian dalam waktu seminggu akan dilakukan survei, dan hasilnya paling lama keluar dalam waktu satu minggu.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya