Rukyatul Hilal Idul Adha 1443 Hijriah Tidak Terlihat dari Bali

Selamat menyambut Idul Adha ya

Badung, IDN Times – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali bersama Pengadilan Agama Kabupaten Badung, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bali, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III melaksanakan Rukyatul Hilal awal Dzulhijjah 1443 Hijriah di Pantai Patra Jasa, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, pada Rabu (29/6/2022) sore.

Dalam pengamatan itu disebutkan bahwa hilal tidak tampak dari wilayah Provinsi Bali.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Balai Karantina Pastikan Kambing Akan Langka di Bali

1. Ada dua metode untuk menentukan awal Dzulhijjah 1443 hijriah

Rukyatul Hilal Idul Adha 1443 Hijriah Tidak Terlihat dari BaliRukyatul hilal awal Dzulhijjah 1443 hijriah di Pantai Patra Jasa, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta pada Rabu (29/6/2022) sore. (IDN Times/Ayu Afria)

Kepala Bidang Binmas Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Abu Siri, menyampaikan bahwa prediksi hilal di Bali 1 derajat 30 menit 51 detik. Dengan Elongasi 4 derajat 39 menit 44 detik. Dengan ukurannya yang masih kecil, pengamatan yang dilakukan Rabu sore tersebut tidak terlihat.

“Kegiatan ini merupakan tupoksi Kementerian Agama sehingga dengan demikian terlihat atau tidak terlihat kita harus bisa memberikan pelajaran kepada masyarakat. Bahwa ketika ada perbedaan masyarakat sudah paham,” ungkap Abu Siri.

Menurutnya, ada dua metode untuk menentukan awal Dzulhijjah 1443 hijriah, di antaranya rukyatul hilal, dan hisab atau hitungan. Dua metode ini bisa terjadi bersamaan.

2. Masyarakat diminta menunggu keputusan Sidang Isbat

Rukyatul Hilal Idul Adha 1443 Hijriah Tidak Terlihat dari BaliRukyatul hilal awal Dzulhijjah 1443 hijriah di Pantai Patra Jasa, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta pada Rabu (29/6/2022) sore. (IDN Times/Ayu Afria)

Menurut Abu Siri, bahwa ketinggian bulan 1 derajat membuat hilal tidak terlihat. Selain itu juga cuaca berawan dan mendung di posisi sebelah barat sehingga mempersulit pengamatan lihat meskipun menggunakan teropong.

“Teropong kita tidak bisa melihat hilal itu sendiri,” ungkapnya.

Ia mengatakan, meskipun dari wilayah Provinsi Bali tidak bisa melihat hilal, diharapkan seluruh masyarakat supaya tetap menunggu hasil Sidang Isbat yang akan dipimpin oleh Menteri Agama Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Agama RI telah menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Jumat (1/7/2022). Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi, usai Sidang Isbat pada Rabu (29/6/2022) malam, menyampaikan penetapan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

3. Mabim hilal dimungkinkan terlihat jelas dari Aceh

Rukyatul Hilal Idul Adha 1443 Hijriah Tidak Terlihat dari BaliRukyatul hilal awal Dzulhijjah 1443 hijriah di Pantai Patra Jasa, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta pada Rabu (29/6/2022) sore. (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III, Dwi Hartanto, menyampaikan bahwa secara keseluruhan hilal terlihat di Papua 1 derajat, di Aceh 3 derajat, sedangkan di Bali, tidak terlihat.

“Di Aceh kemungkinan masuk kriteria mabim,” ungkap Dwi.

Lebih lanjut dijelaskan oleh petugas BMKG Wilayah III, Rudi, bahwa pada Rabu (29/6/2022), matahari terbenam pukul 18.11 menit, dan bulan terbenam pada 18.20 menit. Pengamatan hilal dari Bali bisa dilakukan pada pukul 18.11 Wita.

“Posisi bulan sendiri saat ini berada pada elokasi 4 derajat 39 menit berada di utara matahari,” jelas Rudi.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya