Peringatan Hari AIDS Sedunia di Bali Fokus Hak-Hak ODHA

- Peringatan Hari AIDS dipusatkan di Monumen Bajra Sandhi, Renon, Bali pada 1 Desember dengan tema "Hak Setara untuk Semua."
- Data KPA Bali menunjukkan sebagian besar ODHA berusia 15-45 tahun, dengan proporsi 60% laki-laki dan 40% perempuan.
- Kegiatan melibatkan peserta dari kalangan sekolah dan sektor swasta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap HIV/AIDS.
Denpasar, IDN Times - Peringatan Hari AIDS sedunia di Bali pada 1 Desember mendatang akan dipusatkan di Monumen Bajra Sandhi, Renon. Kepala Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bali, AA Ngurah Patria mengatakan, kegiatan tersebut mengusung tema Hak Setara untuk Semua.
"Untuk mengedukasi dan menyuarakan hak-hak ODHA (orang dengan HIV/AIDS), terutama dalam hal akses kesehatan, informasi, perlindungan hukum, pendidikan, serta pelayanan publik yang inklusif," terangnya pada Jumat (8/11/2024).
1. ODHA di Bali didominasi usia produktif

Data KPA Bali menunjukkan bahwa sebagian besar ODHA berada di usia produktif, yakni berusia 15 hingga 45 tahun, dengan proporsi 60 persen laki-laki dan 40 persen perempuan.
Ngurah Patria menilai, angka tersebut menunjukkan bahwa kasus HIV/AIDS masih menjadi ancaman serius di kalangan usia produktif.
"Meskipun HIV/AIDS bukan penyakit yang mudah menular, penyebaran penyakit ini tetap perlu dicegah, terutama melalui edukasi tentang hubungan seksual berisiko, transfusi darah yang aman, dan pemberian air susu ibu yang bebas dari HIV," kata dia.
2. Pelajar dilibatkan dalam pencegahan HIV/AIDS

Peringatan tersebut akan melibatkan para peserta dari kalangan sekolah yang tergabung dalam Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) serta siswa yang berhasil meraih prestasi di musyawarah Pelajar (Muspa) Bali.
Selain itu, KPA Bali juga menggandeng perwakilan dari sektor swasta yang turut berperan aktif dalam upaya pencegahan HIV/AIDS.
"Jumlah peserta mencapai lebih dari 150 orang. Kami harap ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Bali terhadap HIV/AIDS sehingga semakin peduli terhadap kesehatan dan tidak ragu membantu mereka yang terdampak," jelasnya.
3. Stigma ODHA di tengah masyarakat harus dihilangkan

Lebih lanjut, Ngurah Patria mengingatkan perjalanan HIV/AIDS di Indonesia sejak tahun 1987 hingga kini masih berlanjut. Epidemi AIDS ditargetkan berakhir pada 2030 secara global.
Untuk mencapai hal itu, menurut dia, perlu ada komitmen bersama baik dari pemerintah maupun masyarakat Bali.
"Penanggulangan HIV/AIDS tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kerja sama dari berbagai sektor. Ini menjadi kunci dalam mendukung kesehatan dan pendidikan serta menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA," terangnya.