Pariwisata Bali Pasca COVID-19: Membangun Kolaborasi Bukan Kompetisi

Semoga Bali segera pulih, astungkara! 

Gianyar, IDN Times - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace, dalam webinar di Gianyar, Rabu (10/6) menegaskan bahwa dalam membangun sektor pariwisata di tengah ataupun pasca COVID-19 ini, diperlukan suatu kolaborasi yang harmonis antara masyarakat, para pelaku industri kreatif, industri pariwisata, serta pemerintah.

Pihak yang akan menang dalam pertarungan dengan COVID-19 ini, menurutnya adalah mereka yang mengedepankan kolaborasi bukan kompetisi. “Untuk itu saya harap melalui webinar ini kita dapat membangun pengertian dan kolaborasi dalam membangun pariwisata Bali dalam era new normal nanti sehingga pariwisata Bali dapat tetap tumbuh dan berkembang dengan aman,” jelasnya.

1. Semua destinasi harus paham protokol kesehatan

Pariwisata Bali Pasca COVID-19: Membangun Kolaborasi Bukan Kompetisiunsplash.com/Harry Kessell

Dalam acara yang bertema Be Ready and Creative for New Normal itu, Cok Ace menekankan pentingnya membahas protokol kesehatan secara detail mengingat banyak hal yang harus diperhatikan apabila sektor pariwisata akan dibuka nantinya. 

Pemahaman terkait protokol kesehatan ini harus dimiliki oleh setiap destinasi wisata yang ada di Bali. Untuk itu diperlukan sosialisasi serta edukasi kepada pihak pengelola destinasi. Cok Ace meminta agar Pemerintah Kabupaten Gianyar berkolaborasi dengan Ekonomi Kreatif di Gianyar maupun asosiasi lainnya.

“Ketika dibukanya destinasi wisata nanti, maka ini akan menjadi pertaruhan citra pariwisata Bali. Untuk itu, marilah kita bersama-sama serius memikirkan pola dan langkah apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

Sementara Pemprov Bali bersama stake holder terkait sampai saat ini masih menggodok skema yang tepat untuk pariwisata Bali agar dalam pelaksanaannya nanti tidak menimbulkan resiko yang tinggi.

2. Pelaku pariwisata melakukan segala upaya untuk bertahan

Pariwisata Bali Pasca COVID-19: Membangun Kolaborasi Bukan Kompetisipixabay.com/MarcelloRabozzi

Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Agus Mayastra menyampaikan bahwa semenjak adanya pandemik ini, para pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Gianyar sudah melakukan segala upaya untuk bertahan. Salah satunya adalah mengembangkan industri kreatif sehingga saat ini muncul tren baru di Kabupaten Gianyar yaitu semakin banyak yang bergerak dalam industri kreatif.

Terkait dengan penanggulangan wabah ini, pada Juli mendatang pihaknya akan kembali menggelontorkan dana sebesar Rp107 miliar dalam bentuk bantuan sembako serta aspek terkait lainnya.

“Dalam persiapan new normal kami sudah melakukan beberapa hal, salah satunya adalah memberikan sosialisasi kepada para pelaku destinasi wisata agar mengedepankan protokol kesehatan,” ucapnya.

3. Kemenparekraf sedang menyiapkan pedoman

Pariwisata Bali Pasca COVID-19: Membangun Kolaborasi Bukan KompetisiVideo Conference Menparekraf Wishnutama (Youtube/Kemenparekraf)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sedang menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety (CHS) yang akan jadi pedoman bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tengah wabah. Pedoman tersebut rencananya akan dikeluarkan dalam bentuk Peraturan/Keputusan Menteri Kesehatan dalam waktu dekat.

"Protokol kesehatan ini memang harus diharmonisasikan dengan Kementerian atau Lembaga lain agar tersinergi baik," ucap Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Agustini Rahayu dalam keterangan tertulis, Kamis (11/6).

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya