Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Langkah Antisipasi Kabupaten Buleleng Hadapi Bencana Dampak La Nina

Tujuh Langkah Kabupaten Buleleng Untuk Hadapi La Nina. (Dok. IDN Times / Polres Buleleng)

Buleleng, IDN Times - Fenomena alam di mana suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah lebih dingin dari normalnya disebut dengan La Nina. Suhu yang lebih dingin ini memberikan tekanan tinggi sehingga angin bertiup dari Samudra Pasifik ke Indonesia.

Dampak dari La Nina ini mengakibatkan peningkatan curah hujan sehingga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti angin puting beliung, angin kencang, banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. Terlebih Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah hampir seperempat luas Pulau Bali dengan topografi gunung. Lalu apa yang akan dilakukan untuk menghadapi potensi dampak bencana ini?

Tujuh Langkah Kabupaten Buleleng Untuk Hadapi La Nina. (Dok. IDN Times / Polres Buleleng)

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, Kapolres Buleleng, AKBP Andrian Pramudianto, telah menggelar apel kesiap-siagaan dampak La Nina di Kabupaten Buleleng pada Selasa (30/11/2021) pukul 08.40 Wita di Lapangan Ngurah Rai. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) dan Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng juga hadir dalam apel tersebut.

Sebagai antisipasi dampak potensi La Nina di Kabupaten Buleleng, berikut tujuh langkah preventif yang akan dilakukan: 

1.Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

2.Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

Ilustrasi pencemaran laut (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

3.Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh dan menguatkan tegangan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang

Tujuh Langkah Kabupaten Buleleng Untuk Hadapi La Nina. (Dok. IDN Times / Polres Buleleng)

4.Melakukan penghijauan terutama pada daerah resapan

Menanam tanaman untuk menyelamatkan lingkungan. (freepik.com/Drobotdean)

5.Lebih mengintensifkan koordinasi sinergi dan komunikasi antar pihak terkait untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi

Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

6.Lancarkan secara lebih masif sosialisasi edukasi dan literalisasi untuk meningkatkan pemahaman kepedulian masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan risiko bencana

Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

7.Terus monitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Longsor di Buleleng. (Dok. IDN Times / BPBD Buleleng)

Kabupaten Buleleng memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi bencana alam tersebut. Seluruh stakeholder dan masyarakat umum diharapkan agar menumbuhkan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan bencana yang terjadi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
Ni Ketut Sudiani
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us