4 Fakta Virus Corona Mulai Berdampak pada Pariwisata Bali

Semoga virus corona segera berlalu

Denpasar, IDN Times – Menindaklanjuti beberapa pertemuan sebelumnya terkait penanganan informasi permasalahan virus corona di Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menggandeng para pelaku usaha pariwisata di Bali untuk duduk bersama, dan mendengarkan informasi yang harus disebarluaskan, di Bali Tourism Board (BTB), pada Kamis (30/1).

“Agar informasi-informasi tentang langkah-langkah menangani penyakit ini supaya diawasi betul. Supaya tata kelolanya bagus harus disebarluaskan kepada stakeholder kami di bidang pariwisata. Ini kan hadir dari para ketua asosiasi, harapan tiyang (Saya) nike (Ini) bisa meneruskan ke anggotanya. Katakanlah ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) dengan 400 anggotanya itu bisa ditindaklanjuti secara berjenjang,” jelasnya.

Dari pertemuan itu, ada sejumlah fakta-fakta yang terjadi di dunia pariwisata Bali ketika virus corona ini merebak. Berikut penjelasannya:

1. Bali terima dampak cancelation turis Tiongkok. Berharap hal ini tidak berlarut-larut

4 Fakta Virus Corona Mulai Berdampak pada Pariwisata BaliIlustrasi penumpang pesawat terbang di bandara. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Pihak Dinas Pariwisata menerima kebijakan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap cancelation wisatawan dari daerah terpapar, termasuk juga dampaknya. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana Bali meningkatkan pengawasan, mengelola informasi supaya tidak simpang siur, serta sinergisitas terhadap pihak-pihak terkait.

“Kira-kira kita bisa memaklumi ya adanya kebijakan-kebijakan untuk mengisolir dari warga yang out break terhadap penyakit ini, yaitu Wuhan. Mereka kan diisolir untuk tidak keluar ya. Nah itu dalam rangka mencegah penyebaran,” kata Astawa.

Pihaknya hanya berharap kondisi ini tidak berlarut-larut hingga menimbulkan kegaduhan. Sebab pihak yang terkena dampaknya juga tidak memiliki uang untuk menggaji karyawan secara terus menerus.

“Saya merasa prihatin ya sebenarnya. Terpukullah terutama yang punya market Tiongkok itulah dan juga destinasi yang disukai oleh turis-turis Tiongkok pun pasti terkena dampak,” ungkapnya.

Baca Juga: Cara Tiongkok Bangun Dua Rumah Sakit Selama 10 Hari

2. Dalam periode liburan imlek, tercatat 9000 turis Tiongkok batalkan kunjungan ke Bali

4 Fakta Virus Corona Mulai Berdampak pada Pariwisata BaliPexels.com/ rawpixel.com

Dalam periode liburan Imlek 2020 kemarin, tercatat sekitar 9000 turis Tiongkok membatalkan kunjungan ke Bali karena wabah coronavirus 2019-nCoV atau virus corona.

“Udah booking mereka itu di-cancel. Kan rencananya mereka tuh mau liburan dalam Imlek ini kan. Sudah booking-booking. Itu dibatalkan sekitar 7000 sampai 9000. Informasi dari teman di ASITA (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies),” ungkapnya.

3. Beberapa tamu asal Tiongkok sudah sempat ditolak di sebuah hotel wilayah Kuta Selatan, lantaran ketakutan pihak hotel yang berlebihan

4 Fakta Virus Corona Mulai Berdampak pada Pariwisata BaliPexels.com/pixabay

Astawa mengungkapkan, beberapa hari lalu turis Tiongkok pernah ditolak menginap di sebuah hotel kawasan Kuta Selatan yang telah di-booking sebelumnya. Hal itu terjadi, kata Astawa, adanya ketakutan yang berlebihan dari pihak manajemen hotel terkait wabah nCoV ini.

“Makanya sosialisasi ini salah satunya untuk mengatasi ketakutan-ketakutan masalah itu. Sehingga nanti semua paham ada SOP (Standar Operasional Prosedur) mulai dari bandara sudah ada thermal scanner-nya. Sehingga dia sudah diawasi betul,” terangnya.

Permasalahan seperti inilah yang pihaknya antisipasi demi citra pariwisata Bali.

4. Beberapa turis Tiongkok memilih extend liburannya di Bali untuk menghindari virus tersebut

4 Fakta Virus Corona Mulai Berdampak pada Pariwisata BaliIDN Times/Wayan Antara

Meski belum dipastikan berapa jumlah turis Tiongkok yang masih berada di Bali, namun Astawa tidak menampik kabar bahwa beberapa dari mereka ada yang enggan pulang ke negaranya, untuk menghindari penyebaran virus corona.

“Yang saya dengar malahan dari travelnya, mereka extend (Memperpanjang) di sini itu karena takut pulang. Tapi tidak ada informasi bahwa mereka kehabisan uang. Itu nggak ada,” katanya.

Ada beberapa imbauan yang harus diperhatikan oleh para pelaku pariwisata. Yaitu:

  • Komunikasi risiko kepada wisatawan dan ikut meng-counter adanya hoaks
  • Klinik hotel agar melaporkan yang ditemukan kepada puskesmas di wilayahnya
  • Hotel dapat bekerja sama dan memberikan akses kepada petugas kesehatan (Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi) yang melakukan investigasi dan pemantauan.

Baca Juga: Kadiskes Bali Tegaskan Sumber Penularan Virus Corona Belum Diketahui

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya