Kesaksian Pemilik Kos, Mahasiswa Medan Jarang Keluar Kamar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Lokasi kosan mahasiswa asal Medan yang berinisial ASN (23) cukup strategis. Yakni Gang Kunci, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, dan tepat berada di seberang jalan depan eks Tragia. Pemilik kos-kosan, I Nyoman Risup Artana (43), terlihat duduk di teras bersama beberapa orang, pada Jumat (24/11/2023). Sementara upakara, dan dupa masih menyala di depan kamar korban yang dipasangi garis polisi.
ASN ditemukan, Sabtu (18/11/2023) pagi pukul 08.30 Wita, dalam kondisi leher terjerat tali tampar berwarna putih. Tali tersebut dikaitkan pada lubang loster di atas pintu masuk. Sehingga badannya mengganjal pintu, dan sulit dibuka saat petugas kepolisian berusaha masuk.
Baca Juga: Polresta Denpasar Ungkap Dugaan Kematian Mahasiswa Medan
Baca Juga: Polisi Tunggu Autopsi Mahasiswa Medan Meninggal di Bali
1. Dipanggil tidak menyahut, saksi melihat darah mengalir dari balik pintu
Nyoman Risup bercerita, ASN sudah 1,5 tahun tinggal di kamar kos miliknya. Ia merupakan teman sekelas anaknya di kampus pariwisata swasta di Bali.
Ia mencurigai ada yang janggal dari arah kamar korban, saat hendak mengepel lantai teras kamar kos-kosan tersebut. Ia melihat lalat hijau keluar masuk dari kamar 10 yang dihuni ASN.
Dengan ditemani anaknya, ia berusaha menggedor pintu kamar, dan memanggil nama korban berkali-kali. Namun tidak ada sahutan. Sedangkan handphone korban terdengar berdering dari dalam kamar saat nomornya dihubungi.
“Diteleoon nyambung, tapi gak ada yang ngangkat. Bunyi di dalam (kamar),” jelasnya.
Ia kemudian menggunakan tangga untuk mengintip ASN dari lubang loster, namun yang terlihat hanya tempat tidur yang kosong. Tak berselang lama terlihat darah yang mengalir dari balik pintu kamar. Saksi yang panik melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Selatan. Ia bersama petugas kepolisian berupaya membuka kamar korban dengan menggunakan jasa tukang kunci.
2. Korban menunggak membayar kos selama dua bulan
Saksi melihat ASN terakhir kali, pada Minggu (12/11/2023). Korban akhir-akhir ini jarang keluar kamar. Korban juga masih menunggak pembayaran kos selama dua bulan, dan biaya listrik. Saksi sempat menagih biaya kamar ke korban, dan dijanjikan akan dibayar sekaligus dua bulan. Harga sewa kamarnya Rp750 ribu per bulan.
“Aldi kos di sini sudah 1,5 tahun, dia itu mahasiswa tinggal di sini karena training di hotel selama 6 bulan. Keseharian dia orangnya memang baik, ramah, tapi pendiam,” katanya.
3. Saksi melaksanakan upacara Ngulapin di depan kamar korban
Sedangkan beberapa hari sebelum korban ditemukan membusuk, tetangga kos maupun Risup yang tinggal di lantai dua, juga tidak mendengar keributan. Suasana bahkan seperti biasanya. Pascakejadian itu, saksi melakukan upacara Ngulapin, dan dilanjutkan Mecaru.
“Setelah kejadian ini kami lakukan upacara Ngulapin. Secara Agama hindu namanya Ngulapin, agar arwahnya menyatu ke Sanggar Urip. Lalu ke perempatan Catus Pata, dari sana ada jalan,” jelasnya.