Kebutuhan Avtur Saat WWF Diprediksi Meningkat 400 KL per Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Menjelang World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi di Bali aman dan berjalan optimal. Kebutuhan energi terutama avtur diprediksi akan meningkat.
Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan, ketersediaan avtur di Bali untuk mendukung kelancaran WWF merupakan hal paling krusial.
“Seluruh sarana fasilitas supply point energi milik Pertamina, utamanya BBM LPG, kami pastikan dalam kondisi optimal siap mendukung perhelatan tersebut,” ungkapnya.
Baca Juga: Blackout, Delegasi WWF dari Benua Afrika Belum Apply Visa
1. Kenaikan konsumsi avtur mencapai 21 persen per hari
Ahad Rahedi memastikan seluruh sarana fasilitas Pertamina Patra Niaga dalam kondisi optimal, termasuk yang paling krusial yakni avtur. Dia memperkirakan, ada peningkatan konsumsi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar 21 persen atau sebesar 400 kilo liter (KL) per hari dibandingkan dengan konsumsi normal harian sebesar 2.050 KL per hari.
“Prediksi puncak konsumsi avtur diperkirakan terjadi pada 17 hingga 19 Mei 2024,” ungkapnya.
2. AFT Ngurah Rai akan dioperasikan 24 jam selama kegiatan WWF
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai sebagai back bone supply avtur di Bali memiliki kapasitas total storage tangki sebesar 24.300 KL, didukung oleh 7 mobil tangki refueller kapasitas 40 KL dan 2 mobil refueller kapasitas 25 KL.
Selain itu, terdapat 14 unit mobil hydrant dispenser. Untuk mendukung kegiatan ini, seluruh sarana dan fasilitas dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai akan dioperasikan 24 jam selama kegiatan WWF.
3. Operator Aviasi Pertamina telah tersertifikasi
Kesiapan layanan ini didukung oleh personel AFT Ngurah Rai yang telah tersertifikasi oleh Pertamina Aviation Competence Education (PACE) dari Pertamina Aviasi Quality Assurance (QA), Refueling Defueling Truck (RDT) dari Kementerian Perhubungan, dan Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus (STTK) A dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Operator Aviasi Pertamina telah tersertifikasi standard pesawat kepresidenan internasional, sehingga penyaluran avtur ke maskapai telah melalui quality control yang sangat ketat dari sisi produk maupun kualifikasi personel,” ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Dijadwalkan Meluncurkan Starlink di Bali saat WWF