3 Fakta Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Diklaim Belum Ada di Dunia

Bakal dibangun di lahan seluas 334,62 hektare lho

Klungkung, IDN Times – Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Desa Gunaksa, Kabupaten Klungkung, akan segera dilakukan pada Oktober 2021 mendatang. Proyek ini disebut memanfaatkan lahan mati yang luasnya sekitar 318 hektare. Lahan tersebut merupakan hamparan datar galian C yang sudah tidak produktif sejak letusan Gunung Agung tahun 1963 silam.

Apa saja yang akan dibangun di lahan tersebut dan berapa biaya yang dianggarkan oleh pemerintah Provinsi Bali? Berikut fakta-fakta proyek pembangunan Pusat Kebudayaan Bali yang diklaim belum pernah ada di dunia:

1. Saat ini dalam progres pembebasan lahan milik warga seluas 234 hektare

3 Fakta Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Diklaim Belum Ada di DuniaRencana Struktur Ruang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkuna. (YouTube/Dimensi Ruang Gumi Bali)

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan bahwa total luas tanah untuk Pusat Kebudayaan Bali mencapai 334,62 hektare. Saat ini dalam progres pembebasan lahan milik warga seluas 234 hektare. Pembebasan lahan ini diperkirakan akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pematangan lahan pada Oktober 2021 mendatang.

Dalam proses pematangan lahan ini, disebut dibantu oleh pihak PT. Pelindo III yang memberikan bantuan pasir sebanyak 4,8 juta kubik. Bantuan ini diklaim bisa menghemat biaya sekitar Rp500 miliar.

2. Proyek Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini akan menelan biaya mencapai Rp2,5 triliun

3 Fakta Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Diklaim Belum Ada di DuniaRencana Struktur Ruang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkuna. (YouTube/Dimensi Ruang Gumi Bali)

Besaran anggaran Proyek Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali ini mencapai Rp2,5 triliun yang merupakan pinjaman Pemerintah Provinsi Bali dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yakni sebesar Rp1,5 triliun. Sisanya sebesar Rp1 triliun masih dalam proses mencari dari sumber lain.

“Ini merupakan kawasan yang paling lengkap, yang tidak ada di dunia. Pusat Kebudayaan Bali merupakan sebuah karya monumental dalam mengimplementasikan filosofi dan visi pembangunan Bali,” ungkap Wayan Koster pada Minggu (19/9/2021).

Visi pembangunan yang dimaksud adalah Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Selain itu juga mengimplimentasikan nilai-nilai filsafat Sad Kertih yaitu Atma Kertih, Danu Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih, Jana Kertih, dan Jagat Kertih.

3. Ada tiga zona pembangunan Pusat Kebudayaan Bali

3 Fakta Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Diklaim Belum Ada di DuniaRencana Struktur Ruang Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkuna. (YouTube/Dimensi Ruang Gumi Bali)

Konsep pembangunan Pusat Kebudayaan Bali terdiri tiga zona yakni zona inti, zona penunjang, dan zona penyangga, dengan detail sebagai berikut:

Zona inti terdiri dari:

  • Panggung terbuka utama kapasitas 15.000 orang
  • Panggung terbuka madya kapasitas 4.000 orang
  • Kalangan terbuka kapasitas 1.000 orang
  • Kalangan semi tertutup kapasitas 500 orang
  • Wantilan Tapal Kuda kapasitas 2.500 orang
  • Wantilan berbentuk arena kapasitas 1.000 orang
  • Panggung tertutup kapasitas 1.000 orang
  • Black box kapasitas 1.000 orang
  • Gedung Teater Film kapasitas 700 orang
  • Wahana permainan tradisional Bali kapasitas 500 orang
  • Lapangan permainan tradisional bali kapasitas 500 orang
  • Wahana olahraga tradisional Bali kapasitas 500 orang
  • Lapangan olahraga tradisional Bali kapasitas 500 orang
  • Museum tematik seperti Museum Raja-Raja Bali, Museum Wastra, Museum Tari Bali, Museum Gamelan & Musik Bali, Museum Arsitektur Bali, Museum Seni Rupa & Desain Klasik, Museum Seni Rupa & Desain Kontemporer, Museum Pengupa Jiwa & Subak, Museum Aksara & Sastra Bali, Ritus Manusia Bali dan Museum Usadha Bali, Permainan & Olah Raga Tradisi Bali. Selain itu juga ada Museum Dokumenter Proses Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali dan Museum Botanika Bali.

Zona penunjang terdiri dari:

  • Auditorium Bung Karno
  • Bali exhibition center
  • Pusat promosi ekspor Bali
  • Bali convention center
  • Gelanggang tertutup
  • Hotel tematik dan retail
  • Rumah sakit

Zona penyangga terdiri dari:

  • Waduk muara Tukad Unda
  • Hutan Wisata dan Taman Rekreasi
  • Kanal Tukad Unda
  • Kawasan Marina

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani
  • Wendy Novianto

Berita Terkini Lainnya