Ditemukan Luka Sayat Ragu-ragu pada Leher Pelajar SMK di Karangasem
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Pelajar laki-laki kelas I Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berinisial NH (15) asal Kabupaten Karangasem ditemukan tak bernyawa oleh orangtua di kamarnya, pada Minggu (27/10) sekitar pukul 22.00 Wita.
Dari keterangan Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Karangasem, AKP Losa Luciano Araujo, pihaknya menduga korban melakukan bunuh diri. Ungkapan tersebut juga tersebut senada dengan dugaan orangtua korban. Selama ini korban diketahui sebagai orang yang tertutup terhadap keluarga dan temannya.
Jenazah langsung dibawa ke Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, untuk diautopsi. Kini hasil autospsi itu telah keluar hari Selasa (29/10). Berikut ini keterangan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) Instalasi Forensik RSUP Sanglah, dr Henky:
1. Hasil autopsi baru keluar karena jenazahnya dalam keadaan beku saat diterima forensik
dr Henky menyampaikan bahwa baru hari ini (29/10) pihaknya melakukan autopsi kepada jenazah korban. Karena saat diterima, kondisi jenazahnya beku dan harus menunggu lunak terlebih dahulu.
“Jenazah kami terima kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Karena jenazahnya masih beku, sehingga otopsinya baru bisa dilakukan hari ini sekitar pukul 09.00 Wita. Jenazah hanya mengalami luka kekerasan tajam pada leher bagian kiri. Sebab kematiannya di daerah leher,” ujarnya, Selasa (29/10).
2. Temukan luka ragu-ragu di tubuh korban, ada penyakit juga di perutnya
Dari hasil autopsi, petugas menemukan luka ragu-ragu sebanyak dua hingga tiga luka. Yakni luka sayatan yang tidak terlalu dalam, diduga karena ada keragu-raguan saat ingin menyayat leher. Selain itu petugas medis juga menemukan bekas operasi bedah di bagian perutnya. Beberapa penyakit kronis pun ditemukan di bagian perut tersebut.
“Kalau penyakit bawaan tidak ada. Yang ada penyakit di perutnya itu,” terangnya.
3. Ada tanda-tanda korban mengalami stres
Selain itu, Hengky juga menjelaskan ada tanda-tanda korban mengalami stres, dengan ditemukannya pendarahan di kelenjar anak ginjal saat pemeriksaan bagian dalam.
“Kelenjar anak ginjal tersebut yang merespon kepada stres. Apabila sering mendapatkan stres akan mengeluarkan hormon-hormon stress. Korban sering mendapatkan stres,” jelasnya.