Mengenal Desa Penglipuran, Tempat Wisata untuk Kunjungan Delegasi G20

Masyarakat menjaga warisan leluhur

Bangli, IDN Times – Siapa yang tidak tahu Desa Penglipuran yang terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli? Kawasan wisata ini populer dengan kebersihannya hingga menarik untuk dikunjungi. Tidak terkecuali untuk delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Sesungguhnya kunjungan tersebut telah dilakukan sejak awal September 2022.

Ingin tahu lebih jauh tentang Desa Penglipuran? Simak yuk fakta-faktanya di bawah ini:

Baca Juga: Kapal Perang Asing yang Masuk saat KTT G20 Akan Diatur

1. Sudah diikunjungi delegasi sejak awal September 2022

Mengenal Desa Penglipuran, Tempat Wisata untuk Kunjungan Delegasi G20Delegasi mengikuti acara G20 Occupational Safety and Health (OSH) Network Annual Meeting di Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (13_9_2022). (Dok. Kemenkominfo)

Para peserta delegasi G20 yang hadir mengikuti pertemuan para Menteri Energi telah berkunjung pada awal September lalu. Mereka disebut kagum dengan kondisi desa yang begitu rapi. Masyarakat dinilai begitu peduli dengan kebersihan lingkungan dan apik menjaga kelestarian budaya warisan nenek moyang.

Pada bulan yang sama, para menteri pariwisata negara-negara yang mengikuti peringatan Hari Pariwisata Dunia 2022 juga bertandang ke Penglipuran. Ada tujuh menteri yang berkunjung. Mereka didampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga S Uno.

2. Dapat bantuan pengaspalan jalan masuk ke desa untuk menyambut KTT G20

Mengenal Desa Penglipuran, Tempat Wisata untuk Kunjungan Delegasi G20kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kelian Desa Adat Penglipuran, I Wayan Budiarta, mengatakan bahwa pihaknya mendapat bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bangli dalam bentuk pengaspalan jalan masuk ke desa. Hal ini untuk kesiapan menyambut kedatangan tamu dari KTT G20. Selain infrastruktur, ada tim pengelola pariwisata yang terlatih bentukan Dewan Adat.

"Mereka ini tenaga-tenaga terlatih, mulai dari tukang sapu, petugas tiket, petugas keamanan. Semuanya warga sini," kata Budiarta.

3. Wujud warisan leluhur yang dijaga sampai saat ini

Mengenal Desa Penglipuran, Tempat Wisata untuk Kunjungan Delegasi G20IDN Times/Imam Rosidin

Wayan Budiarta mengungkapkan bahwa Desa Penglipuran adalah warisan leluhur sejak abad ke-13. Masyarakat setempat mempertahankan tradisi nenek moyang mereka yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak 1993 pemerintah menjadikan desa adat ini sebagai desa wisata.

Tata ruang desa terdiri tiga bagian yang berjejer dari utara ke selatan, disebut dengan Tri Mandala, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

  • Utama Mandala terletak pada posisi paling tinggi di utara. Terdapat dua pura yaitu Pura Penataran dan Pura Puseh yang terletak berdampingan. Di kawasan ini juga ada hutan bambu yang begitu bersih dan asri
  • Madya Mandala adalah tempat pemukiman penduduk yang terdiri dari 78 pintu (angkul). Setiap angkul dihuni oleh satu klan. Masing-masing angkul jumlah kepala keluarganya bervariasi. Secara keseluruhan, terdapat 245 KK dengan jumlah penduduk 1.100 orang lebih
  • Nista Mandala, terletak paling selatan yang juga menjadi lokasi pemakaman penduduk.

Selain itu, tata ruang bangunannya juga memiliki keunikan tersendiri. Terdapat sejumlah   bangunan klasik dengan angkul-angkul (pintu gerbang) yang unik.

Menurut Budiarta, keindahan alam Penglipuran yang mmebuatnya menjadi destinasi wisata hanyalah sebuah bonus. Namun yang paling utama adalah tingginya kesadaran warga melestarikan budaya warisan leluhur.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya