Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250812-WA0113.jpg
Ternak ayam jago hasil breeding Peternak muda di Kabupaten Jembrana. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Jembrana, IDN Times - Di tengah gempuran tren peternakan modern, seorang pemuda asal Kabupaten Jembrana, Komang Ogik Anggara (28), membuktikan bahwa hobi beternak ayam jago aduan juga bisa menghasilkan pundi-pundi Rupiah yang menggiurkan.

Berawal dari keisengan di masa pandemik, kini Komang berhasil meraup omzet jutaan Rupiah per bulan dengan menjual ayam-ayamnya hingga ke luar pulau, yaitu Kalimantan dan Sulawesi.

1. Beternak ayam jago dengan modal hobi

Anakan ayam jago kualitas super hasil breeding peternak muda di Kabupaten Jembrana. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Komang Ogik Anggara memulai peternakan ayam aduannya pada 2020, saat pandemik COVID-19 melanda. Awalnya, ia hanya menjadikan kegiatan ini sebagai sampingan dan berinisiatif membuat konten di YouTube.

Namun, ketekunannya membuahkan hasil. Ia kini memiliki sekitar 40 ekor ayam jago berbagai jenis, mulai dari ras Sweater (USA) hingga Ninja (Filipina). Komang fokus pada ayam jantan dan betina. Sedangkan anakan ayamnya ia rawat hingga usia 6-8 bulan ke atas agar siap untuk dijual.

2. Tantangan pakan dan strategi penjualan

Peternak muda Kabupaten Jembrana memberikan pakan kepada ayamnya. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Tantangan terbesar yang dihadapi Komang adalah biaya pakan yang terus melambung. Dengan puluhan ekor ayam yang ia miliki, biaya pakan per bulan bisa mencapai sekitar satu juta Rupiah. Tapi harga jual ayam di pasaran lokal sekitar Kabupaten Jembrana tidak sebanding dengan biaya operasional.

"Tidak nutup kalau jual di sini. Paling mahal Rp500 ribu per ekor. Sudah banyak yang punya juga," keluhnya.

Hal ini mendorong Komang untuk mencari pasar yang lebih luas. Melalui kanal YouTube pribadinya, ia berhasil membangun jejaring dan menemukan pembeli dari luar pulau. Pembeli-pembeli ini berasal dari berbagai daerah, seperti Makassar (Sulawesi Selatan), Berau, dan Tarakan (Kalimantan).

3. Raup omzet jutaan dari penjualan ayam

Sepasang produk ternak ayam jago hasil breeding peternak muda Kabupaten Jembrana. (IDN Times/Putu Sastra Putra)

Strategi penjualan ke luar pulau terbukti efektif. Komang bisa menjual ayamnya dengan kisaran harga Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per ekor. Dalam sebulan, ia bisa menjual rata-rata lima ekor ayam.

Meskipun jumlahnya tidak menentu, ia bisa mengantongi omzet jutaan Rupiah setiap bulan. Namun, ada risiko yang harus dihadapi. Yaitu ayam mati saat proses pengiriman, terutama untuk pengiriman jarak jauh seperti ke Pulau Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pasalnya, transportasi yang digunakan adalah kereta api. Ongkos kirim sepenuhnya ditanggung oleh pembeli.

Bagi Komang, konsistensi adalah kunci utama dalam menjalani bisnis ini. Ia berpesan kepada peternak muda lainnya untuk selalu fokus dan tekun.

"Intinya fokus dan tekun. Dari situ kita bisa tahu celah dan bisa sukses," tutup Komang Ogik.

Editorial Team