Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kapal laut (commons.wikimedia.org/Zhilal Darma)

Badung, IDN Times  – Lebih dari seratus ribu masyarakat pesisir di wilayah Indonesia Timur menerima manfaat Program Arafura and Timor Seas Ecosystem Action (ATSEA). Hal ini disampaikan oleh Natural Resource Management Program Manager UNDP Indonesia, Iwan Kurniawan, tak lama ini. Mereka dilibatkan dalam berbagai pelatihan, peningkatan kapasitas, dan sebagainya. Misalnya pembuatan produk sabun dari rumput laut, pembuatan garam, hingga kopi dari Mangrove.

"ATSEA ini sudah dimulai sejak 2009, kemudian lanjut fase II. Manfaatnya sangat banyak sekali khususnya untuk pengembangan ekonomi lokal di daerah-daerah terpencil," terangnya.

1. ATSEA-2 merupakan program lintas batas 4 negara

Photo by abdul rohmad on Unsplash

Natural Resource Management Program Manager UNDP Indonesia, Iwan Kurniawan, mengatakan program ATSEA-2 merupakan program lintas batas yang meliputi penangkapan ikan ilegal (Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing/IUU Fishing), degradasi habitat laut, polusi, dan dampak perubahan iklim. Semua tantangan tersebut tidak hanya mengancam ekosistem laut, tetapi juga mata pencaharian masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya tersebut.

"Program ini diinisiasi empat negara pesisir ya. Untuk mendukung tata kelola kelautan  dan perikanan di wilayah Perairan Laut Arafura dan Timor," terangnya.

2. Pencapaian Indonesia dalam kerja sama ATSEA

Editorial Team

Tonton lebih seru di