Agus Wijaya menjelaskan, pemberian vaksinasi HPV untuk anak perempuan usia 9-13 tahun diberikan dua kali, yaitu pada saat pemberian pertama kali dan enam bulan kemudian. Sementara untuk 13 tahun ke atas diberikan tiga kali yaitu pada saat vaksin pertama, dua bulan, dan enam bulan kemudian.
Efek samping dari vaksinasi HPV dilaporkan hanya nyeri di lengan karena injeksi.
"Kalau gejala lain seperti demam belum pernah saya temukan. Paling nyeri di lengan karena bekas injeksi," jelasnya.
Bagi yang ingin vaksinasi HPV secara mandiri, kata Agus Wijaya saat ini minimal harganya Rp1 juta, tergantung dari masing-masing layanan kesehatan.
Meski sudah vaksinasi HPV, perempuan yang sudah menikah atau berhubungan seksual tetap harus melakukan deteksi dini melalui pap smear setiap tahunnya. Sebab jika ditemukan positif virus HPV atau pre lesi kanker, bisa langsung diobati sejak dini dan penyembuhannya mencapai 100 persen.
"Jika tidak diobati dan dibiarkan, virus ini dalam rentang 10-15 tahun bisa menjadi kanker. Meski untuk menjadi kanker tetap dipengaruhi oleh antibodi tubuh," ungkapnya.