Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Situasi Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times /Putu Sastra Putra)

Jembrana, IDN Times Aktivitas pengguna jasa di Pelabuhan Gilimanuk menunjukkan tren peningkatan setiap harinya. Peningkatan signifikan jumlah kendaraan, terutama roda dua dan mobil pribadi terlihat sejak Jumat lalu, 21 Maret 2025. Ini terus meningkat, hingga Selasa (25/3/2025) malam. Antrean kendaraan terlihat ketika waktu puncak, yakni malam hingga dinihari. Sementara di waktu siang hingga sore, Pelabuhan Gilimanuk terpantau landai.

Untuk mengantisipasi kepadatan yang diprediksi akan semakin meningkat, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk telah mulai menerapkan pola operasional kapal skema sangat padat. Sebanyak 33 kapal sudah dikerahkan, sejak Senin malam kemarin, 24 Maret 2025.

1. Dua kapal perbantuan berkapasitas jumbo mulai dikerahkan untuk mempercepat penyeberangan

Situasi Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times /Putu Sastra Putra)

Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Mahardika, mengatakan selain menyiapkan tiga skema pola operasional kapal, dua kapal perbantuan berkapasitas jumbo juga mulai dikerahkan untuk mempercepat penyeberangan dan mengurangi antrean kendaraan.

"Kami memprediksi puncak arus mudik akan terjadi dalam dua hari ke depan. Untuk itu, kami telah menyiapkan segala sumber daya, termasuk mengerahkan kapal-kapal berkapasitas besar, agar penyeberangan berjalan lancar," ujar Mahardika saat dimintai keterangan, Selasa (25/3/2025).

2. Pemudik diimbau memanfaatkan waktu lengang pada siang hari

ilustrasi mudik (pexels.com/Mehmet Turgut Kirkgoz)

Menurut Mahardika, pola arus mudik kali ini menunjukkan tren yang unik, di mana kepadatan terjadi pada malam hingga dinihari. Sementara pada pagi hingga siang hari, kondisi pelabuhan relatif lengang. Kemudian dari segi waktu juga terjadi kepadatan lebih awal.

ASDP Pelabuhan Gilimanuk juga mencatat peningkatan jumlah pengguna jasa yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk itu, pihak Pelabuhan mengimbau kepada seluruh pemudik untuk mematuhi arahan petugas, dan menjaga ketertiban demi kelancaran bersama.

Petugas juga mengimbau pemudik memanfaatkan waktu lengang pada siang hari untuk melakukan penyeberangan, guna menghindari kepadatan pada malam hari.

"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik untuk selalu mengikuti arahan petugas di lapangan dan menjaga ketertiban. Dengan kerja sama yang baik, kita bisa memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman," imbaunya.

3. Jumlah pengguna jasa terus meningkat

Situasi Pelabuhan Gilimanuk. (IDN Times /Putu Sastra Putra)

Data yang diperoleh dari ASDP Cabang Ketapang, lonjakan pengguna jasa serangkaian arus mudik Idul Fitri 2025 kali ini terus meningkat. Peningkatan terjadi sejak, Jumat (21/3/2025) lalu. Yakni tercatat 34.341 orang penumpang dalam kendaraan maupun pejalan kaki yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada 4.736 unit kendaraan sepeda motor dan 3.196 kendaraan kecil (KK) yang menggunakan jasa pintu keluar Bali ini. Secara total, ada 10.502 unit kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa.

Kemudian, pada Sabtu (22/3/2025) tercatat peningkatan cukup signifikan dibanding hari hari sebelumnya. Yakni sebanyak 44.662 orang penumpang dalam kendaraan, dan perjalanan kaki yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk.

Dari jumlah tersebut, tercatat ada 7.391 unit kendaraan sepeda motor dan 3.307 unit kendaraan kecil (KK) yang menggunakan jasa pintu keluar Bali ini. Secara total, ada 13.614 unit kendaraan yang menyeberang dari Bali ke Jawa.

Pada Minggu (23/3/2025) tercatat ada 54.888 orang meninggalkan Bali via Pelabuhan Gilimanuk. Jumlah itu meningkat 10 ribu orang dibanding hari sebelumnya. Sementara itu, tercatat ada 15.170 unit kendaraan yang didominasi kendaraan roda dua sebanyak 8.185 unit, dan kendaraan kecil (KK) sebanyak 4.143 unit. Jumlah ini dilayani dengan 31 unit kapal dan 236 trip.

Sementara pada Senin (24/3/2025) kemarin, tercatat ada penurunan menjadi 52.167 orang meninggalkan Bali dengan jumlah kendaraan mencapai 16.063 unit. Kendaraan didominasi roda dua dengan jumlah 9.249 unit, dan kendaraan kecil sebanyak 4.240 unit. Jumlah ini dilayani 33 unit kapal dengan jumlah 233 trip.

Editorial Team