Badung, IDN Times - Antonio Strangio (32), buronan interpol Italia dipulangkan hari ini, pada Minggu (19/2/2023). Dia telah terlibat dalam kejahatan narkotika dan masuk daftar Red Notice Kepolisian Roma sejak tahun 2016.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Kepolisian Daerah (Polda) Bali, diketahui bahwa Antonio merupakan anggota kelompok Ndrangheta.
Perwakilan Divisi Hubungan Internasional Polri Kaurmin Jatinter Hubinter, Kompol Anggaito Hadi Prabowo, menyampaikan Antonio terkena HIT Alert saat memasuki kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pihaknya mengakui bahwa ada sistem dan jaringan Interpol I-24/7 yang terintegrasi ke seluruh negara anggota Interpol. Sistem tersebut juga terintegrasi dengan sistem keimigrasian di Indonesia.
"Saat yang bersangkutan masuk, dan terdeteksi oleh HIT tersebut. Kami sudah mempunyai WA (WhatsApp) grup yang menyampaikan bahwasanya yang bersangkutan terdeteksi," ungkapnya, Minggu (19/2/2023).
NCB Roma memerlukan keterangan Antonio. Antonio masuk dalam daftar Red Notice Kepolisian Roma sejak tahun 2016 terkait dugaan tindak pidana penyalahgunaan obat-obatan.
Kompol Anggaito mengatakan Antonio merupakan jaringan dari kelompok Ndrangheta. Jaringan ini menjadi subjek yang harus dipertanggungjawabkan di beberapa negara Eropa. Ndrangheta tidak hanya melakukan kejahatan narkotika, tetapi juga penipuan, dan kejahatan lainnya yang meresahkan.
"Merupakan jaringan dari kelompok Ndrangheta," katanya.
Ndrangheta adalah organisasi mafia yang sudah sangat lama di Italia dan memiliki banyak anggota. Nama Antonio Strangio muncul setelah penangkapan 4 orang anggota Ndrangheta lainnya di Italia. Mereka menyebutkan keterlibatan Antonio dalam peredaran 160 kilogram ganja di tahun 2014.
Antonio diketahui dalam perjalanan pulang ke negaranya dan transit di Indonesia (Bali). Sejak keluar dari Italia, ia menekuni bisnis properti di Australia.
"Memang sudah beberapa tahun ini yang bersangkutan tinggal di Australia. Menurut keterangan dari introgasi yang sudah dilakukan oleh Polda Bali, yang bersangkutan sekarang bisnis properti di Australia," jelas Kompol Anggaito.
Kepada petugas kepolisian, Antonio mengaku tidak merasa berkaitan dengan kejahatan yang dituduhkan. Ia bahkan meminta dipulangkan ke Italia lebih cepat untuk membuktikan ketidakterlibatannya.