Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Polsek Kawasan Laut Benoa melakukan pemeriksaan handphone milik anggotanya (Dok.IDN Times/istimewa)

Denpasar, IDN Times - Kepolisian Sektor (Polsek) Kawasan Laut Benoa di Denpasar mengecek handphone milik anggotanya pada Kamis pagi (13/6/2024). Hal itu sebagai langkah antisipasi dan mencegah polisi bermain judi online. 

“Kami mengantisipasi dan memastikan tidak ada personel Polsek Benoa yang terlibat dalam judi online,” ungkap Kapolsek Kawasan Laut Benoa, Kompol I Wayan Sueca, hari ini.

Hal itu berkaca dari kasus istri membakar suaminya yang kerap bermain judi online di Mojokerto. Baik pelaku maupun korban merupakan anggota kepolisian. 

1. Handphone dari 23 anggota menjadi target pemeriksaan

Polsek Kawasan Laut Benoa melakukan pemeriksaan handphone milik anggotanya (Dok.IDN Times/istimewa)

Kompol Wayan Sueca menjelaskan, memeriksa 23 personel untuk memastikan bahwa mereka tidak terlibat judi online. Dari hasil pemeriksaan 23 unit handphone, petugas tidak menemukan aplikasi judi online.

Wayan pun menekankan apabila didapati anggotanya terlibat maka akan diproses hukum oleh Divisi Profesi dan Pengamanan.

"Untuk itu kami melakukan antisipasi lebih dini dengan cara memeriksa handphone anggota kami secara mendadak. Hal ini juga sebagai peringatan terhadap personel kami,” terangnya.

2.Judi online melanggar KUHP

Ilustrasi judi online. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain itu, Wayan juga menegaskan dan memberi arahan kepada anggota Polsek Kawasan Laut Benoa agar tidak bermain judi online, dan lebih bijak dalam melakukan sesuatu. Judi online, kata dia, diungkapkan merupakan salah satu tindak pidana yang telah diatur dalam pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

“Berpikir dulu untung ruginya. Di samping itu perbuatan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan penyakit masyarakat,” jelasnya.

3.Petugas kepolisian mengakui sulit menertibkan judi online

Permasalahan judi online diakuinya sudah sangat darurat di kalangan masyarakat dan sulit untuk menertibkannya. Tidak dipungkiri oknum polisi belakangan juga terlibat kegiatan tersebut. Sehingga dampak permasalahan merembet ke keluarga.

“Hal ini karena begitu mudahnya masyarakat untuk mengaksesnya melalui aplikasi yang telah disediakan oleh para bandar,” ungkapnya.

Editorial Team