Anak Muda di Bali Didorong Kritis Soal Krisis Air dan Lingkungan

Intinya sih...
Anak muda di Bali didorong untuk peduli terhadap kelestarian air dan lingkungan melalui edukasi di sekolah-sekolah.
Kompetisi Bali Water Protection (BWP) Competition 2025 mendorong anak muda Bali untuk menghasilkan media kampanye kreatif terkait isu lingkungan.
IDEP menilai bahwa beban anak muda terkait isu iklim dan lingkungan sangat berat, namun kesadaran terhadap isu lingkungan dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Denpasar, IDN Times - Bali Water Protection Manager Yayasan IDEP Selaras Alam, Magkma mengungkap, kepedulian anak muda, khususnya pelajar, di Bali terkait kelestarian air harus lebih didorong lagi. Menurutnya, para pelajar akan mendapatkan edukasi yang tepat soal lingkungan dan krisis iklim, melalui pembelajaran di sekolah-sekolah.
Saat ini, menurut dia, isu lingkungan cukup penting untuk bisa disinergikan kepada anak-anak sedini mungkin. "Kami mencoba mengadvokasikan isu ini dengan cara mensinergikan dengan sekolah-sekolah," terangnya dalam dalam talkshow Suara Muda Untuk Air Bali: Ekspresi, Aksi, dan Harapan, yang belum lama ini diselenggarakan di kecamatan Denpasar Timur.
Sejumlah anak muda dan berbagai kalangan tampak hadir Dalam diskusi tersebut, para anak muda mendiskusikan mengenai krisis air dan lingkungan.
Salah satu pendapat kritis diungkapkan oleh pelajar perempuan Sekolah Menengah Atas (SMA), AA Istri Mahisa GD alias Ogek asal Kabupaten Gianyar. Dia menyoroti kualitas air di Danau Batur yang mulai tercemar, dampak dari aktivitas pariwisata, pertanian dan perikanan keramba. Faktor ekonomi itu berdampak pada kualitas air.
"Ada banyak faktor, kalau dari segi pariwisata di sana banyak kolam renang. Sisa air residu air kolam renang itu dibawa ke Danau Batur," terangnya.
1. Kekritisan anak muda di Bali soal iklim juga didorong melalui kompetisi
IDEP juga menempuh cara melalui kompetisi setiap tahunnya, melalui Bali Water Protection (BWP) Competition 2025. Kompetisi itu mendorong masyarakat untuk bisa menghasilkan media kampanye kreatif terkait isu lingkungan. Tahun ini, IDEP sendiri menerima 78 poster hasil karya anak muda Bali, dan juga 24 karya video pendek.
Di tahun kedua ini, survei sederhana yang ia lakukan mengungkapkan para anak muda di Bali saat ini mulai ingin memiliki karya dan terlibat dalam isu lingkungan. "Semakin tahun semakin meningkat. Kami lihat dari jumlah serta kualitas dari karya yang dihasilkan juga. Kami mendorong anak-anak muda ini untuk kampanye isu tersebut," terangnya.
2. Ini para pemenang BWP Competition 2025
Magkma mengatakan, tiga nama keluar sebagai juara BWP Competition 2025. Juara 1 video pendek BWP Competition 2025, kategori umum adalah Ketut Yogi W yang mengangkat cerita tentang subak di Bali. Video itu mengungkap perubahan tentang subak di Bali yang menjadi bagian penting dari sistem pertanian.
Selanjutnya Juara 1 video pendek BWP Competition 2025 kategori pelajar, AA Istri Mahisa GD asal Kabupaten Gianyar. Dia menyoroti Danau Batur yang mulai tercemar dampak dari pariwisata dan pertanian.
Juara 2 video pendek BWP Competition 2025 kategori pelajar adalah I Kadek Oka D asal Kabupaten Gianyar mengangkat cerita pencemaran air yang terjadi di sekitar rumah. "Itu menjadi menarik karena pencemaran air yang terjadi itu sudah merambah ke tingkat rumah tangga. kalau malam hari harus mencium bau busuk dari sungai," terangnya.
3. IDEP menilai, beban anak muda soal iklim sangat berat
Lebih lanjut Magkma mengatakan kesadaran terhadap isu lingkungan saat ini dapat dimulai dari kesadaran diri sendiri dan keluarga. Saat ini, menurut dia, beredar stigma keliru yang menyebut bahwa anak muda lebih dimudahkan hidupnya dari pada orang zaman dulu, terutama hal teknologi.
Menurut dia, anak muda atau pelajar saat ini justru malah mengemban beban hidup lebih berat ke depannya. Mereka dibebani pikiran bagaimana cara menyelesaikan krisis iklim, dan krisis air. Masalah lingkungan yang tidak dirasakan orang-orang zaman dulu.
"Anak muda sekarang harus berpikir. Bagaimana cara menyelamatkan bumi, kan kayak dibebankan," terangnya.