Denpasar, IDN Times - Bali Water Protection Manager Yayasan IDEP Selaras Alam, Magkma mengungkap, kepedulian anak muda, khususnya pelajar, di Bali terkait kelestarian air harus lebih didorong lagi. Menurutnya, para pelajar akan mendapatkan edukasi yang tepat soal lingkungan dan krisis iklim, melalui pembelajaran di sekolah-sekolah.
Saat ini, menurut dia, isu lingkungan cukup penting untuk bisa disinergikan kepada anak-anak sedini mungkin. "Kami mencoba mengadvokasikan isu ini dengan cara mensinergikan dengan sekolah-sekolah," terangnya dalam dalam talkshow Suara Muda Untuk Air Bali: Ekspresi, Aksi, dan Harapan, yang belum lama ini diselenggarakan di kecamatan Denpasar Timur.
Sejumlah anak muda dan berbagai kalangan tampak hadir Dalam diskusi tersebut, para anak muda mendiskusikan mengenai krisis air dan lingkungan.
Salah satu pendapat kritis diungkapkan oleh pelajar perempuan Sekolah Menengah Atas (SMA), AA Istri Mahisa GD alias Ogek asal Kabupaten Gianyar. Dia menyoroti kualitas air di Danau Batur yang mulai tercemar, dampak dari aktivitas pariwisata, pertanian dan perikanan keramba. Faktor ekonomi itu berdampak pada kualitas air.
"Ada banyak faktor, kalau dari segi pariwisata di sana banyak kolam renang. Sisa air residu air kolam renang itu dibawa ke Danau Batur," terangnya.