Serunya Susur Budaya dan Sawah di Desa Wisata Nyambu Tabanan
Siapa nih yang sudah pernah mengunjungi Desa Wisata Nyambu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan memiliki luas lahan sawah sekitar 19.394,16 hektare. Karenanya, Tabanan dikenal dengan lumbung berasnya Bali. Selain menjadi penghasil padi, lahan sawah ini menjadi daya tarik pariwisata.
Karena itu, untuk mempertahankan lahan sawah sekaligus memberdayakan masyarakat lokal, Desa Nyambu yang berlokasi di Kecamatan Kediri mencanangkan desanya sebagai Desa Wisata. Desa Nyambu memiliki daya tarik pemandangan sawah yang masih terjaga hingga saat ini. Selain itu, mereka juga menawarkan program susur budaya.
Baca Juga: Dari Karya Tulis, Kini Pemuda Asal Buleleng Bangun Bisnis Agrowisata
1. Desa Wisata Nyambu masih eksis meskipun terhantam pandemik COVID-19
Desa Nyambu dicanangkan menjadi Desa Wisata sejak tahun 2016. Desa ini memiliki luas 387 hektare. Dari luasan itu, 61 persennya masih merupakan lahan pertanian. Selain memiliki lahan pertanian, Desa Nyambu juga punya sumber air yang melimpah.
Meskipun ada pandemik COVID-19, namun Desa Nyambu masih eksis hingga sekarang. Hanya saja kunjungannya memang menurun drastis dibandingkan sebelum pandemik. Saat pandemik, ada kunjungan 56 tamu untuk studi banding ke Desa Wisata Nyambu.
"Saat ini dalam sebulan belum tentu ada tamu. Jika dulu rata-rata 15 sampai 20 orang per bulan," ujar Ketua Pengelola Desa Wisata Nyambu, Ni Luh Yeni Arianti, Jumat (12/11/2021).
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bali kini memang sudah semakin longgar seiring menurunnya kasus COVID-19. Yeni pun berharap kedatangan wisatawan ke Desa Nyambu perlahan-lahan mulai bertambah.