Wabah PMK Merebak, Bali Justru Bisa Kirim Sapi ke Kalimantan
Bali kini targetkan pangsa pasar baru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Badan Karantina Pertanian memerintahkan untuk melakukan mitigasi risiko penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Bali menghadapi risiko tertular PMK karena posisinya dikelilingi oleh daerah wabah PMK, seperti Jawa Timur dan Lombok.
Di tengah wabah ini, ternyata memberikan keuntungan bagi Bali dalam meraih pangsa pasar baru. Kebijakan terkait dengan aturan lalu lintas ternak ini membuat Bali berkesempatan untuk pertama kalinya mengirim sapi ke wilayah Kalimantan.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Balai Karantina Pastikan Kambing Akan Langka di Bali
1. Manfaatkan peluang permintaan sapi potong dari Kalimantan
Kepala Balai Karantina Pertanian Denpasar, Terunanegara, pada Kamis (16/6/2022) di kantornya mengatakan lalu lintas ternak penular PMK seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, dan ruminansia lainnya saat ini hanya boleh dilakukan dari daerah bebas tertular.
Dengan posisi ini, Bali untuk pertama kalinya mengirim sapi ke Kalimantan dengan jumlah mencapai 230 ekor. Mengapa Kalimantan mengambil sapi dari Bali? Karena Kalimantan tidak mungkin mengambil sapi dari Jawa maupun Lombok. Peluang inilah yang saat ini digarap oleh para pengusaha ternak di Bali.
“Kalau Bali kena PMK, yang rugi adalah kita semua. Ternak kita tidak boleh ke luar karena dianggap daerah tertular. Di sisi lain karena Bali ini masih bebas, ini dijadikan peluang oleh petani peternak kita,” jelasnya.