TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengarakan Ogoh-ogoh Terbatas, Pengamanan Nyepi Libatkan Pecalang

Mari bersama-sama jaga keamanan dan kedamaian ngih semeton 

ANTARA Foto/Fikri Yusuf/ama

Denpasar, IDN Times – Peringatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 jatuh pada tanggal 3 Maret 2022 mendatang. Pada perayaan Nyepi tahun ini, pemerintah mengizinkan pengarakan ogoh-ogoh, namun sifatnya sangat terbatas. 

Dalam memaksimalkan keamanan berlangsungnya Hari Raya Nyepi, Polresta Denpasar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Hari Raya Nyepi pada Jumat (25/2/2022). 

Baca Juga: TPA Suwung Bali Bakal Ditutup, Dibawa ke Mana Sampah yang Menggunung?

1. Menyamakan persepsi saat perayaan Nyepi 3 Maret 2022 mendatang

Rapat koordinasi pengamanan Nyepi oleh Polresta Denpasar. (Dok. IDN Times / Polresta Denpasar)

Rakor bersama sejumlah instansi terkait di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolresta Denpasar, AKBP I Wayan Jiartana, di lantai III Aula Pesat Gatra, Polresta Denpasar. Rapat dihadiri oleh Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, unsur TNI, Dinas Kesehatan Denpasar dan Badung, Majelis Adat, Kementerian Agama Kota Denpasar dan Badung, dan instansi terkait lainnya.

Jiartana mengungkapkan rapat ini untuk menyamakan persepsi pengamanan Nyepi 3 Maret 2022 mendatang. Pihaknya menekankan agar semuanya mematuhi, menjaga, dan melaksanakan keputusan yang disepakati bersama sesuai kebijakan pemerintah pusat.

"Terkait dengan pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi ini, semua sudah tahu. Kita sudah berulangkali melaksanakan rakor, dari tingkat yang tertinggi hingga tingkat desa. Jalani itu dengan baik," tandas AKBP Wayan Jiartana.

2. Mengharapkan keterlibatan pecalang dalam menjaga keamanan

Antara/Nyoman Budhiana

Sementara itu, Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Made Uder, lebih banyak menekankan tentang teknis pengamanan. Ia berharap pelaksanaan upacara rangkaian Hari Raya Nyepi tidak ada masalah dan tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19. Ia juga mengharapkan partisipasi pecalang dan unsur lainnya agar jangan sampai persoalan kecil menjadi besar karena tidak ditangani dengan baik sejak awal.

"Misalnya nanti saat Nyepi ada suara adzan. Jangan tunggu masyarakat bertindak sendiri. Harus kita yang lebih dahulu memberikan pengertian sehingga tidak terjadi keributan. Saya yakin saudara kita umat Muslim sudah sangat paham dengan hal ini," ungkapnya.

Berita Terkini Lainnya