Alasan Petugas SAR Memakai Seragam Warna Oranye

Badung, IDN Times - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyelenggarakan rapat penjaringan aspirasi masyarakat dalam rangka penyusunan rancangan peraturan tentang Seragam Tugas Potensi Pencarian dan Pertolongan di, Rabu (5/7/2023). Secara khusus, Basarnas mengundang potensi search and rescue (SAR) di Bali, yang tergabung dalam FKP3D (Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan Daerah) Bali.
Menariknya, forum ini juga membahas alasan petugas SAR memakai seragam warna oranye. Penasaran gak sih? Berikut ini ulasannya.
1. Seragam SAR menjadi perlengkapan yang penting dalam operasi

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, mengatakan Bali sebagai pulau pariwisata memiliki potensi terjadinya kondisi membahayakan, terutama pada aktivitas di laut dan gunung. Kaitannya rencana pembuatan seragam tugas petugas SAR, pihaknya ingin memberikan standar pakaian yang aman dan nyaman, sehingga mendukung pelaksanaan kegiatan operasi SAR di Indonesia nantinya.
"Pakaian dan perlengkapan SAR merupakan salah satu pelindung diri, serta menimbulkan citra profesional dan kekompakan," ungkapnya.
2. Aspirasi masyarakat diperlukan untuk penyusunan seragam

Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Basarnas, Iwan Rosyadi, mengatakan dalam penyusunan peraturan tersebut masyarakat harus memberikan aspirasinya. Masyarakat harus memiliki andil di bidang pencarian dan pertolongan.
"Semua organisasi yang memiliki kemampuan dalam pencarian dan pertolongan memang seharusnya juga memiliki andil dalam hal-hal terkait," kata Iwan.
3. Alasan pemilihan warna oranye untuk seragam SAR

Bina Potensi Basarnas Pusat menyebutkan, oranye dipilih sebagai warna seragam petugas SAR karena warna tersebut mencolok bahkan ketika suasananya gelap. Warna oranye adalah warna dominan yang bisa terlihat di berbagai medan seperti hutan, dan gunung. Semoga kamu gak penasaran lagi ya alasan petugas SAR memakai seragam warna oranye.