ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)
Dalam meminum obat ARV, menurut Sukarni, pasien harus tepat waktu. Misalkan minum yang dosisnya dua kali dalam sehari. Apabila minum obat jam 09.00 Wita dan pada pukul 21.00 Wita, maka obat seterusnya harus diminum tepat pada waktu tersebut.
Oleh karena itu, pasien HIV diharapkan menggunakan alarm sebagai pengingat minum obat atau juga pendamping minum obat yang bertugas mengingatkan agar obat diminum tepat waktu.
"Kepatuhan pasien dalam minum obat sangat menjadi penentu keberhasilan terapi. Karena itu menjadi tugas tenaga kesehatan untuk mengingatkan kepatuhan minum obat dan selalu menyarankan alat bantu pengingat seperti alarm," jelas Sukarni.
Menurutnya, mengapa pasien HIV harus minum obat tepat waktu? Karena efektivitas obat juga akan semakin maksimal. "Kami tidak pernah memberikan informasi ada toleransi waktu karena akan menjadi kebiasaan bagi pasien. Jadi kami edukasi semakin tepat waktu minum obat maka kerja obat akan semakin maksimal," ujarnya.
Semakin maksimalnya obat bekerja, maka imunitas tubuh pasien akan semakin terjaga juga. Ini yang menjadi tujuan terapi di mana imunitas yang baik menyebabkan pasien HIV tidak gampang sakit dan bisa beraktivitas dengan baik. Selain itu minum obat dengan waktu yang tidak tepat bisa membuat tubuh mengalami resitensi dan pasien harus mengonsumsi obat dari lini satu ke lini dua.
"Saat ini obat HIV yang tersedia sampai lini tiga. Tetapi sekarang ada obat baru yang bisa dipakai untuk lini satu, dua, dan tiga. Kebanyakan saat ini pasien HIV meninum obat ini," imbuhnya.