Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Museum Subak di Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Intinya sih...

  • Museum Subak selesai dibangun tahun 2023
  • Belum bisa dikunjungi karena status aset pemerintah pusat
  • Proses hibah museum panjang, masyarakat masih menunggu kejelasan status

Tabanan, IDN Times - Meski sudah selesai dilakukan pembangunan pada tahun 2023 dan menjadi salah satu venue World Water Forum pada 2024 lalu, Museum Subak belum bisa dikunjungi masyarakat umum.

Museum yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri itu sudah berdiri megah dengan wajah baru dan nama baru, yakni Water Museum Mandala Mathika. Alasan museum itu belum dibuka untuk umum karena statusnya yang masih tercatat sebagai aset pemerintah pusat.

"Hingga saat ini belum ada penyerahan ke Pemkab Tabanan. Museum tersebut masih milik pemerintah pusat,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Tabanan, I Wayan Kotio pada Jumat (25/4/2025)

1. Belum ada serah terima dari pemerintah pusat

Pexels/olly

Menurut Kotio, proses hibah museum tersebut serupa dengan Dermaga Bedugul di Kecamatan Baturiti.

"Dalam proses itu, aset harus terlebih dahulu dicatat dan diterima oleh pemerintah pusat sebelum kemudian dihibahkan ke pemerintah daerah," paparnya.

2. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan

Museum Subak di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Kotio melanjutkan, proses hibah itu panjang dan mencakup banyak item, termasuk nilai aset. Untuk memastikan status Museum Subak, pihaknya perlu membuka dokumen dan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan.

Menurutnya, masyarakat masih menunggu kejelasan status Museum Subak dan kapan museum ini bisa dikunjungi masyarakat umum seperti sebelumnya. Pemerintah daerah pun masih menunggu kepastian agar museum tersebut bisa difungsikan sesuai tujuan awalnya yaitu sebagai ruang edukasi dan pelestarian warisan budaya sistem pengairan tradisional Bali. 

Editorial Team