Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
APC 2025_1.png
Dokumentasi Foto Bersama Seluruh Peserta Asia Pasific Conference (APC) 2025 hosted by AIESEC Indonesia. (Dok. AIESEC Indonesia)

Badung, IDN Times - AIESEC Indonesia menyuarakan kolaborasi inklusif kebudayaan bersama anak muda se-Asia Pasifik. Kolaborasi ini dikemas dalam konferensi internasional bertajuk Asia Pacific Conference (APC) 2025. APC 2025 berlangsung di Kuta Paradiso Hotel, Kabupaten Badung, selama lima hari pada tanggal 16 sampai 20 April 2025.

Konferensi regional tahunan ini sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya peningkatan kapasitas kepemimpinan anak muda se-Asia Pasifik. Kepemimpinan ini juga berlandaskan prinsip kolaboratif dan inklusif antara anggota AIESEC.  Presiden AIESEC Indonesia, Rendynothe Yuranda, menyambut dengan baik antusiasme para peserta. Nothe menjelaskan, APC 2025 merupakan satu wadah pengembangan diri bagi pemimpin muda, menyatukan setiap entitas di lingkup Asia Pasifik mengenai kepemimpinan.

“Konferensi internasional ini menawarkan para peserta untuk berjejaring seluas mungkin,” ujar Nothe.

Lebih dari 220 orang peserta hadir dalam APC 2025

Para Peserta Asia Pasific Conference (APC) 2025 mengenakan pakaian tradisional dari negara asalnya (Dok. AIESEC Indonesia)

Lebih dari 220 orang peserta di sejumlah negara pada kawasan Asia Pasifik menghadiri konferensi internasional ini. Negara tersebut diantaranya Australia, Bangladesh, Kamboja, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Tiongkok, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Filipina, Polandia, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Tunisia, hingga Vietnam.

Tahun ini, AIESEC Indonesia menjadi tuan rumah untuk menyelenggarakan APC 2025 bertemakan Harmony of Nusantara. Tema ini adalah upaya untuk mengapresiasi keindahan dan keberagaman perjalanan kepemimpinan para peserta.

Malam bertabur pertukaran budaya

Acara pembukaan Asia Pasific Conference (APC) 2025 diiringi oleh tarian tradisional Bali. (Dok. AIESEC Indonesia)

AIESEC meyakini nilai Living Diversity, berharap agar para peserta berkomitmen menyampaikan gagasan dalam lingkungan multikultural. Selama lima hari, APC 2025 menghadirkan keindahan nusantara melalui berbagai rangkaian acara.

Pada acara pembukaan, AIESEC Indonesia sebagai tuan rumah menawarkan pengalaman kultural yang dikemas nuansa nusantara kepada para peserta. Mereka menyaksikan pertunjukan tarian tradisional Indonesia dengan saksama.

Ketika malam hari tiba, para peserta mengikuti sesi Nusantara Cultural Night. Melalui sesi tersebut, peserta berkesempatan untuk mengenal budaya Indonesia lebih jauh. Nusantara Cultural Night menyajikan berbagai pertunjukan, pameran, hingga lokakarya budaya.

Keberagaman budaya mendorong kolaborasi melalui sesi Global Village

ilustrasi diskusi (freepik.com/Freepik)

Demi memperkuat kecakapan pertukaran budaya antar peserta, AIESEC Indonesia mengadakan pula sesi Global Village. Sesi ini merupakan festival budaya global yang mempertemukan 20 lebih tradisi dan warisan budaya. Pertemuan tradisi dan budaya ini membantu peserta saling memahami keberagaman budaya anggota lainnya.

Presiden AIESEC Hong Kong, Chan Yun Him Anson, mengungkapkan mengikuti APC 2025 adalah suatu keistimewaan baginya. Chan Yun menjelaskan, selama lima hari Ia dapat berinteraksi dengan para pemimpin muda lebih dari 20 negara dan budaya. Ia juga saling berbagi cerita tentang keragaman budaya masing-masing.

“Konferensi ini telah memungkinkan saya untuk belajar banyak tentang budaya di sini, serta membekali diri saya dengan perspektif global di dunia modern,” kata Chan Yun.

Melalui penyelenggaraan APC 2025, AIESEC Indonesia berharap AIESEC menjadi satu wadah inklusif dengan menghargai dan mendorong kontribusi setiap anggotanya secara aktif.

Editorial Team