Denpasar, IDN Times - Kirana dan suaminya Joni, mengajak dua putrinya bermain bulu tangkis di Lapangan Niti Mandala Renon, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Sabtu (30/8/2025) sore. Kirana, sedang memeluk anak keduanya yang masih bayi. Sedangkan putri pertamanya menangis sesenggukan sambil memanggil bapaknya yang belum kembali.
Kepada IDN Times, Kirana menuturkan suaminya, Joni, terkena gas air mata saat akan mengeluarkan motornya dari parkiran Lapangan Niti Mandala Renon. Namun barikade polisi terlalu merapat bersama kendaraan taktis (rantis).
"Suami saya mau keluarin motor, tapi dilempar gas air mata. Kalau tahu akan ada demo, kami gak akan ke sini (Lapangan Niti Mandala Renon)," katanya.
Seorang warga tampak membantu Kirana mencari sang suami. Putri pertama Kirana menangis tersedu-sedu, khawatir sang ayah tak kembali. Selang 15 menit, warga tersebut tiba membawa Joni. Suaminya tiba dalam keadaan mata merah berair terkena gas air mata.
“Sudah bapak gak apa-apa. Mata bapak perih ini. Masih bisa bapak,” ujar Joni menenangkan putri pertamanya.
Joni, Kirana, dan dua anaknya berlalu sambil mengucapkan terima kasih kepada warga yang membantunya. Mereka berlalu, tapi sekelompok orang terus melanjutkan aksinya. Aparat terus menembakkan gas air mata ke arah jalan raya dan lapangan hingga pukul 18.35 Wita, di tengah keramaian warga yang sedang beraktivitas.
Mereka yang berolahraga dan bersantai ikut berhamburan. Bahkan ada beberapa dari mereka terkena gas dan batuk-batuk. Polisi berteriak meminta warga yang tengah berolahraga di Lapangan Niti Mandala Renon untuk mencari posisi aman, dan segera pulang ke rumah masing-masing.