ilustrasi bergandengan (pexels.com/NEOSiAM 2024+)
Psikolog Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Lyly Puspa Palupi, menjelaskan angka bunuh diri tersebut sangat memprihatinkan.
“Jadi di satu sisi sangat memprihatinkan ya. Karena artinya ada permasalahan terkait kondisi kesehatan mental di masyarakat Bali yang cukup kompleks. Sehingga memicu orang untuk memutuskan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri,” jelas Lyly.
Tingginya angka bunuh diri di Bali, menurut Lyly adalah sebuah alarm bagi seluruh pihak untuk peduli terhadap kondisi orang terdekat.
“Angka yang tinggi ini seharusnya menjadi 'alarm' bagi kita semua untuk bisa menunjukkan kepedulian lebih besar terhadap kondisi mental atau psikis orang-orang di sekitar kita, dimulai dari lingkungan terdekat yakni keluarga,” kata dia.
Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika kamu merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyarankan masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Dalam keadaan darurat, berikut ini nomor kontak yang dapat dihubungi.
Bali Mental Health & Suicide Prevention Helpline
Love Inside Suicide Awareness (LISA)
Bahasa Indonesia +62 811 3855 472
Berbahasa Inggris +62 811 3815 472
Jangan Bunuh Diri || telp: (021) 9696 9293 || email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT || message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID) || direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) Telp. 021-8514389 Website: http://www.skizofrenia.org/
LSM Jangan Bunuh Diri || Telp 021-0696 9293.