Badung, IDN Times - Pelinggih di depan Kantor Balawista Pantai Kuta tampak miring, bangunan yang terbuat dari batu padas tersebut tak kuat menahan dahsyatnya gelombang laut yang menyebabkan abrasi.
Upaya pemindahan pelinggih dimulai pada Senin (10/11/2025). Sebanyak tujuh orang Krama Bali melakukan sembahyang Upacara Nuntun.
Satu satu Krama Bali yang mengikuti upacara adalah Pengelola Pantai Kuta, I Nyoman Arya Arimbawa menyatakan, sudah seminggu kondisi Pantai Kuta semakin buruk akibat gelombang laut pasang.
Tak hanya pelinggih, jalan yang dicor dengan semen juga berubah posisi, menjadi menjorok ke dalam bibir pantai. "Itu terus menerus dalam siatuasi malam hari. Itu yang membuat pedestrian itu jebol dari pintu gapura utama sampai depan Beach Walk. Ada area-area tertentu yang jebol pedestrian itu. Itu putus-putus ya," terangnya.
