Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250924-WA0008.jpg
Ilustrasi gigitan anjing rabies (Dok.Humas Tabanan)

Intinya sih...

  • Ada 9 orang yang terkena gigitan hingga terluka. Dinkes Tabanan lebih fokus memantau 9 orang tersebut agar mendapatkan vaksin lengkap

  • Dinas Kesehatan Tabanan menjalin koordinasi dengan Ketua Forum Perbekel Kabupaten Tabanan untuk menyosialisasikan tata laksana yang benar dalam menghadapi gigitan hewan penular rabies

  • Ketersediaan VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan aman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tabanan, IDN Times - Setelah hasil pemeriksaan sampel otak anjing yang mengigit para pendaki di Gunung Batukaru dinyatakan positif rabies, Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan langsung mengambil langkah cepat untuk memastikan keselamatan para korban, serta mengantisipasi penyebaran rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Ida Bagus Surya Wira Andi, mengatakan para korban gigitan telah ditetapkan untuk menerima Vaksin Anti Rabies (VAR) lengkap sebanyak empat dosis. Pihaknya juga melakukan pemantauan kondisi kesehatan secara berkala untuk mendeteksi ada tidaknya gejala rabies.

1. Para korban gigitan dipantau agar mendapatkan vaksin lengkap

ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)

Dari 15 pendaki Gunung Batukaru, ada 9 orang yang terkena gigitan hingga terluka. Sehingga pihaknya lebih fokus memantau 9 orang tersebut agar mendapatkan vaksin lengkap. VAR pada prinsipnya diberikan jika ada luka, karena itu jalur masuknya virus ke jaringan tubuh, atau adanya cairan air liur hewan penular rabies (HPR) yang mengenai selaput lendir seperti mata dan mulut.

"Tata laksana vaksinasi dilanjutkan hingga dosis lengkap, yaitu VAR II dan VAR III dengan menghubungi korban yang sebelumnya mendapatkan pelayanan di Puskesmas Pupuan I. Selanjutnya, para korban diarahkan melanjutkan vaksinasi ke puskesmas rabies center terdekat dengan membawa kartu kontrol VAR yang sudah dikeluarkan Puskesmas Pupuan I," jelas Bagus Surya.

2. Dinas Kesehatan Tabanan bekerja sama dengan Forum Perbekel

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, dr Ida Bagus Surya Wira Andi. (Dok.Humas Tabanan)

Selain penanganan korban, Dinas Kesehatan Tabanan juga menjalin koordinasi dengan Ketua Forum Perbekel Kabupaten Tabanan untuk menyosialisasikan tata laksana yang benar dalam menghadapi gigitan hewan penular rabies. Bagus Surya mengimbau warga segera mendatangi puskesmas terdekat jika ada korban gigitan anjing atau kucing, dan melakukan prosedur pencucian luka yang benar sebelum mendapatkan vaksinasi.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng, serta Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Hal ini bertujuan untuk melakukan pelacakan terhadap korban yang mungkin mendapatkan pengobatan di luar Kabupaten Tabanan, sekaligus memastikan ketersediaan VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) dalam kondisi cukup untuk mengantisipasi kebutuhan tambahan," jelas Bagus Surya.

3. Ketersediaan VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan aman

ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)

Hingga saat ini, ketersediaan VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan dinyatakan aman. Jumlah VAR sebanyak 2.765 vial dan 30 vial SAR tersebar di puskesmas rabies center, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan, serta RSUD Singasana.

“Stok VAR dan SAR di Kabupaten Tabanan dalam keadaan aman dan mencukupi. Warga tidak perlu panik, namun tetap harus waspada. Jika ada kasus gigitan hewan penular rabies, segera lakukan pencucian luka yang benar dan datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi,” ujar Bagus Surya.

Editorial Team