Petugas melakukan pengukuran terhadap mamalia laut jenis Dugong setelah ditemukan terdampar di pesisir wilayah Jembrana, Sabtu (19/7/2025.(Dok.Istimewa)
Ahmad Januar, seorang petugas dari BKSDA Bali Resor Jembrana, mengonfirmasi data kematian satwa laut yang terdampar di wilayahnya. Pihak BKSDA bersama JSI terus memantau dan berupaya mengidentifikasi penyebab pasti dari kematian-kematian satwa ini.
Penemuan bangkai satwa yang membusuk menunjukkan tantangan besar dalam penanganan cepat di lapangan. Pasalnya, bangkai yang sudah membusuk sulit untuk diidentifikasi penyebab kematiannya.
"Berbagai faktor menjadi penyebab satwa tersebut ditemukan mati. Seperti penyu di Pekutatan, penyebabnya karena kena baling-baling kapal. Kemudian ada beberapa ekor penyu karena kondisi sudah membusuk jadi langsung dikubur. Seperti yang terakhir di Perancak," ujarnya.
Dirinya mempertegas upaya edukasi kepada warga dan nelayan, juga terus digalakkan untuk mengurangi risiko kematian satwa dilindungi akibat interaksi dengan aktivitas manusia.