Denpasar, IDN Times - Masyarakat di wilayah Bali diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut rentang waktu 9 hingga 16 Agustus 2025. Sejumlah wilayah pun berpotensi terdampak banjir pesisir atau rob.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG) Wilayah III, Cahyo Nugroho. Dia menjelaskan, akan ada fenomena fase Bulan Purnama pada 9 Agustus 2025 dan Perigee pada tanggal 14 Agustus mendatang. Fenomena tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali, diantaranya:
Pesisir Selatan Kabupaten Jembrana
Pesisir Selatan Kabupaten Tabanan
Pesisir Kabupaten Badung
Pesisir Kota Denpasar
Pesisir Kabupaten Gianyar
Pesisir Selatan Kabupaten Klungkung
Pesisir Selatan Kabupaten Karangasem
"Potensi banjir pesisir (rob) ini berbeda waktu (hari dan jam) di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ungkapnya.