ilustrasi korban kekerasan (pexels.com/ cottonbro studio)
Pengalaman kekerasan secara fisik saat kecil memiliki efek besar hingga dewasa untuk korbannya. Yaitu potensi timbulnya avoidant personality disorder di masa depan. Pengalaman traumatis ini membuat mereka menjadi lebih takut dan cemas. Ketakutan dan kecemasan mendorong mereka untuk selalu menghindari kemungkinan bahaya yang akan terjadi.
Akibatnya, mereka menjadi terbiasa menghindar dari berbagai situasi sosial dan menjalin hubungan erat, yang merupakan ciri khas avoidant attachment dan avoidant personality disorder (Current psychology (New Brunswick, N.J.), 2022).
Pengalaman masa kecil memang tidak bisa diubah. Tapi, bukan berarti kamu terjebak dalam avoidant personality disorder selamanya.
Dengan memahami akar permasalahannya, kamu bisa lho cari solusi dan melangkah maju. Yuk, atasi avoidant attachment-mu dan berubah menjadi lebih baik!
Referensi:
Negrao C, Bonanno GA, Noll J G, Putnam F W, & Trickett P K (2005, November). Shame, Humiliation, and Childhood Sexual Abuse: Distinct Contributions and Emotional Coherence. Child Maltreatment, 10(4), 350–363.
Rapee RM, & Spence S H (2004, November). The etiology of social phobia: empirical evidence and an initial model. Clinical Psychology Review, 24(7), 737–767.
Carr SN, & Francis AJP. (2009, May 2). Do Early Maladaptive Schemas Mediate the Relationship Between Childhood Experiences and Avoidant Personality Disorder Features? A Preliminary Investigation in a Non-Clinical Sample. Cognitive Therapy and Research, 34(4), 343–358.
Ainsworth MDS. (1978, January 1). Patterns of Attachment : a Psychological Study of the Strange Situation. Psychology Press.
Bahmani T, Naseri NS, & Fariborzi E. (2022). Relation of parenting child abuse based on attachment styles, parenting styles, and parental addictions. Current psychology (New Brunswick, N.J.), 1–15. Advance online publication.