499 Titik Wifi Gratis di Tabanan Dihentikan Sementara
- Pemkab Tabanan memiliki 499 titik Wifi gratis dari program layanan Wifi gratis Bali Smart Island (BSI) yang dibiayai oleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali.
- Pemerintah setempat siapkan anggaran pendamping sebesar Rp2 miliar untuk mendukung kelanjutan program Wifi gratis, namun pemanfaatannya masih memerlukan kajian lebih lanjut.
- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabanan menyatakan bahwa penghentian program sementara dikarenakan perubahan alokasi anggaran yang dialihkan ke Dinas Pemajuan Masyarakat Adat untuk mendukung desa adat.
Tabanan, IDN Times - Tabanan memiliki 499 titik Wifi gratis dari program layanan Wifi gratis Bali Smart Island (BSI) yang dibiayai oleh Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Bali. Namun, program ini diberhentikan sementara per 1 Januari 2025 sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Bali.
Di sisi lain, Pemkab Tabanan memiliki anggaran pendamping untuk mendukung kelanjutan program ini sebesar Rp2 miliar. Hanya saja pemanfaatan anggaran pendamping ini masih memerlukan kajian lebih lanjut.
1. Program Wifi gratis bantu akses internet di daerah terpencil
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tabanan, I Made Sumertayasa mengatakan program layanan Wifi gratis BSI itu telah memberikan manfaat besar bagi akses internet masyarakat Tabanan, terutama di daerah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses internet.
Sumertayasa melanjutkan, penghentian program secara sementara dikarenakan terjadi perubahan terkait alokasi anggaran yang kini dialihkan ke Dinas Pemajuan Masyarakat Adat untuk mendukung desa adat.
Diskominfo telah bersurat kepada provinsi untuk meminta dasar hukum terkait perubahan ini agar bisa memberikan penjelasan kepada desa adat," kata dia, Kamis (23/1/2025).
2. Anggaran pendamping sebanyak Rp2 miliar
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Tabanan I Gusti Putu Winiantara menambahkan, Tabanan memiliki dana pendamping BKK sebesar Rp2 miliar. Dana ini juga untuk meningkatkan bandwidth dari 10 Mbps menjadi 20 Mbps.
"Tetapi pemanfaatan anggaran ini tidak bisa serta merta, namun memerlukan kajian mendalam. Dalam waktu dekat akan dilakukan kajian agar tidak keliru melakukan penganggaran," ujarnya.
