Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir
Banjir di Banjar Dakdakan Kota Denpasar (Dok.IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • 48 orang pengungsi di Banjar Dakdakan, berkurang dari 75 orang sebelumnya

  • Komisi IV DPRD menemukan buruknya tata ruang Kota Denpasar

  • Kemensos gelontorkan bantuan Rp2 miliar lebih untuk Bali

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Denpasar, IDN Times - Akses jalan di gang Pudak, Banjar Dakdakan, Kelurahan Peguyangan ditutup. Sejumlah pengendara sepeda motor harus berbalik arah pada Jumat (12/9/2025).

Lokasi tersebut menjadi salah satu lokasi terdampak banjir yang melanda Denpasar sejak 10 September lalu. Jembatan selebar 1 meter di lokasi Sungai Batu Mecokol itu, tetap berdiri utuh, namun di sisi samping, tanah amblas tergerus air bah dan hanya menyisakan batuan padas yang menjorok ke bawah sangat dalam.

Beberapa rumah warga roboh dan porak-poranda. Sekitar jarak 150 meter dari jembatan terlihat bangkai mobil Kijang remuk dan terjepit bebatuan di dalam sungai. Aliran sungai pada hari ini terlihat normal, namun sisa-sisa sampah plastik menghiasi pohon bambu yang menjulang di pinggiran sungai.

"Jalannya sudah kami tutup. Masih aja ada yang lewat. Plangnya digeser di depan," gerutu salah satu warga yang menjaga jembatan tersebut.

1. Ada 48 orang pengungsi, berkurang dari sebelumnya 75 orang

Kunjungan Kementerian Sosial ke Posko Siaga Bencana Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara (IDN Times/Ayu Afria)

Sebanyak 48 orang warga banjar itu terpaksa mengungsi di Bale Banjar Dakdakan. Tercatat mereka 3 anak perempuan, satu orang anak laki-laki, 12 orang perempuan dewasa, dan 32 orang laki-laki dewasa. Mereka terlihat sedang beristirahat di bale banjar, beberapa saling bercengkerama.

Lurah Peguyangan, I Gede Sudiarsana mengungkap, jumlah pengungsi itu semula ada 75 orang. Kemudian beberapa dari mereka dijemput saudara atau kerabat mereka. Para pengungsi tersebut diketahui tinggal di kos-kosan hingga mengontrak tanah untuk ditinggali.

"Lokasi yang terdampak banjir paling parah ya di sini, di gang Pudak, karena banyak rumah yang hanyut," terangnya.

2. Komisi IV DPRD menungkap buruknya tata ruang Kota Denpasar

Posko Siaga Bencana Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali, I Nyoman Suwirta juga mengunjungi Posko Siaga Bencana Kelurahan Peguyangan. Dia mengatakan, banyak warga yang kehilangan tempat tinggal karena rumahnya hanyut atau rusak.

"Kami memberikan penguatan kepada mereka, mudah-mudahan mereka tabah dan yang paling penting apa yang mereka rasakan, baik itu kehilangan, terutama masalah rumah nanti bisa ditangani dengan cepat," ungkapnya.

Selain itu, dia juga mengikuti rapat tata ruang yang diharapkan nantinya dapat mengurai permasalahan banjir di Kota Denpasar sehingga musibah banjir besar tidak terulang. Dia mengakui, tata ruang menjadi tantangan di wilayah padat penduduk, seperti Kota Denpasar.

Oleh karenanya melalui panitia khusus (pansus), dia berharap, tata kota itu akan menjadi perhatian serius setiap orang. Dia menilai, sejauh ini tata ruang dan konsep pembangunan di Denpasar tidak lagi mengindahkan bagaimana bencana akan terjadi, terutama masalah air.

"Ke depan masalah tata ruang bisa ditangani sebaik-baiknya. Kita harus mau ditata ya, ditata. Kita harus mau diatur agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," terangnya.

3. Kemensos menggelontorkan bantuan Rp2 miliar lebih untuk Bali

Bantuan Kementerian Sosial untuk pengungsi banjir (IDN Times/Ayu Afria)

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul juga berkunjung ke Posko Siaga Bencana Kelurahan Peguyangan sekitar pukul 15.11 Wita. Sebelum masuk ke Bale Banjar Dakdakan ia melepas sepatu hitamnya merek Mario Minardi.

Dalam kunjungannya ia mengatakan upaya penanganan bencana dilakukan secara gotong royong. Kemensos turut membantu logistik di masa tanggap darurat. Besaran bantuan untuk penanggulangan bencana banjir bandang di Provinsi Bali senilai lebih dari Rp2 miliar.

"Insya Allah kebutuhan-kebutuhan pengungsi tercukupi dengan baik. Kementerian sosial memiliki mekanisme, memiliki lumbung sosial di daerah-daerah bencana," terangnya.

Beberapa bantuan berupa tenda, selimut, pakaian, kasur lipat, dan makanan. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI, Natalius Pigai sampai di lokasi sekitar pukul 15.10 Wita. Ia mendampingi Gus Ipul dan berbincang bersama pengungsi.

Editorial Team