Kamar kos yang dibobol maling di Jalan Akasia XVI, Denpasar. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Pukul 14.42 Wita, penghuni kos, Nina, menerima telepon dari Artini. Ia mengatakan dirinya kemalingan. Artini lalu meminta bantuannya untuk memastikan jendela kamar.
"Saya pikir ada apa kok telepon? Ternyata tetangga saya bilang katanya kemalingan. Terus saya disuruh cek, 'Coba lihat jendelanya, kebuka gak?' Saya cek. Iya sih kebuka, tapi saya gak berani masuk (masuk ke dalam kamar melalui jendela)," katanya.
Selama menerima telepon tersebut, Nina dihampiri oleh penghuni kamar lainnya. Penghuni kamar ini bertanya, apakah Nina kemalingan juga. Sebab ia mengaku dirinya juga kemalingan. Beberapa menit kemudian, anak dari Nina berteriak bahwa jendela kamar yang lain juga terbuka. Dari situlah baru diketahui ada empat kamar yang jendelanya terbuka akibat dibobol maling.
"Tiba-tiba ada tetangga yang lain tanya, 'Ibu kemalingan gak?' Saya bilang tidak, karena tetangga saya yang kemalingan. Terus dia bilang kalau dia kemalingan juga. Saya cek ternyata dua kamar jendela lain juga kebuka," jelas Nina.
Peristiwa ini membuat seluruh penghuni kamar kos khawatir. Mereka yang sudah lama tinggal di kosan menjadi ketakutan. Selama peristiwa itu terjadi, kondisi kosannya sepi. Ini menjadi peristiwa kemalingan yang pertama di kosan tersebut.
"Kita juga takut kan. Kita yang tinggal di sini juga udah gak aman. Apalagi kita juga sering tinggal di sini takut juga. Kalau gak ada yang aman, gimana coba nantinya gitu," lanjutnya.