Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sampah Bali
Program Recycle Me (IDN Times/Ayu Afria)

Intinya sih...

  • Program Recycle Me diluncurkan di Bali untuk mendorong daur ulang botol plastik dan membantu mengurangi limbah kemasan.

  • Satu kilogram botol plastik berisi sekitar 50 botol, dengan 85% akan didaur ulang menjadi biji plastik.

  • Harga Polyethylene Terephthalate (PET) dalam program Recycle Me sangat tinggi, minimal pengiriman PET dari Bali adalah 10 ton.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Denpasar, IDN Times - Coca-Cola kembali menghadirkan Recycle Me 2025, sebuah inisiatif keberlanjutan yang telah berjalan sejak 2020. Dalam program ini, masyarakat Bali ditawari reward senilai Rp15 ribu untuk mengumpulkan minimal 12 botol plastik dari brand Coca-Cola.

Communications Lead Coca-Cola Indonesia, Fauziah Syafarina Nasution, menjelaskan bahwa cara mengikuti program ini sangat mudah. Masyarakat cukup mendaftar melalui website, kemudian mengumpulkan botol plastik tersebut untuk selanjutnya diambil oleh Grab Express dan dibawa ke collection center. Sebagai imbalannya, peserta akan menerima Rp15 ribu melalui dompet digital OVO.

"Recycle Me hadir karena kami melihat betapa pentingnya kita punya tanggung jawab, edukasi konsumen kita terkait packaging kita, bahwa packaging kita bisa dikumpulkan kembali dan bisa digunakan kembali," terangnya.

1. Alasan program Recycle Me dilaksanakan di Bali

Instagram : Coca Cola

Communications Lead Coca-Cola Indonesia, Fauziah Syafarina Nasution, mengatakan Recycle Me diluncurkan untuk mendorong laju daur ulang botol plastik, serta membantu mengurangi limbah kemasan. Program ini merupakan wujud kolaborasi lintas sektor antara Coca-Cola Indonesia, Grab, Amandina Bumi Nusantara, Yayasan Mahija Parahita Nusantara, dan BenihBaik.com untuk memenuhi 23.000 transaksi.

Program ini telah dimulai sejak 2020, namun memang baru dilaksanakan di Provinsi Bali. Sebagai pertimbangan Recycle Me hadir di Bali dalah karena potensi pariwisatanya. Selain itu karena banyaknya generasi muda di Bali yang fokus peduli lingkungan.

"Banyak sekali kegiatan kegiatan yang dilakukan teman di Bali terkait dengan pengolahan sampah, pengumpulan sampah," ungkapnya.

2. Satu kilogram botol plastik berisi sekitar 50 botol

Resin Plastic (IDN Times/Ayu Afria)

Sampah botol plastik diungkapnya memiliki nilai yang baik apabila tidak dicampur dengan sampah lainnya, alias dikumpulkan terpisah dan dalam kondisi bersih. Hal ini juga berlaku pada penilaian botol bekas Coca-Cola yang dikumpulkan. Dari collection center di Bali, TPST-3R Seminyak, botol plastik tersebut akan didaur ulang menjadi biji plastik di salah satu pabrik, Amandina Bumi Nusantara yang berlokasi di Cikarang.

Commercial Manager Amandina Bumi Nusantara, Alexander Bryan Sutjipto mengatakan, untuk mendapatkan berat satu kilogram botol plastik setidaknya diperlukan 50 buah botol ukuran tanggung. Dari satu kilogram botol plastik tersebut, diperkirakan 85 persennya akan menjadi biji plastik.

"Ibaratnya kalau satu botol beratnya 100 gram, yang bakal jadi biji plastik itu diatas 85 gram. Karena ada pengurangan cincinnya, ring-nya. Kadang-kadang labelnya," terangnya.

3. Sekali pengiriman PET dari Bali minimal 10 ton

TPST-3R Seminyak (IDN Times/Ayu Afria)

Ketua TPST-3R Seminyak, Komang Ruditha Hartawan alias Koming mengatakan, harga Polyethylene Terephthalate (PET) dalam program Recycle Me diakuinya sangat tinggi. Secara umum harga sampah botol plastik juga dipengaruhi oleh warna, dan ketebalan. Harga lebih tinggi adalah untuk botol tidak berwarna, karena industri. Selain itu juga ada perbedaan harga botol plastik yang telah dipisahkan dengan tutupnya, labelnya dan lain sebagainya.

"Kalau saya hitung-hitungan, harga PET di diprogram Recycle Me, jujur tinggi sekali. Lima belas ribu cuman 12 botol. Kalau kita timbang gak ada sekilo-lah. Sekilo kalau di Bali paling mahal Rp4 ribu," tuturnya.

Minimal pengiriman PET ia ungkap 10 ton dan tidak lebih dari 11 ton. Biaya pengiriman ke Cikarang sendiri juga mencapai Rp75, juta per sekali kirim per truk.

Editorial Team