Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sepeda motor matic (unsplash.com/Mehmet Talha Onuk)
Sepeda motor matic (unsplash.com/Mehmet Talha Onuk)

Ketika sedang asyik riding, kamu mungkin pernah merasa tarikan gas terasa berat, mesin meraung lebih keras, dan laju motor seperti tertahan, seolah-olah ada jangkar yang dilempar dari belakang? Ini adalah gejala umum dari roda belakang motor matic yang seret. Masalah ini tentu mengganggu kenyamanan, dan bisa menguras isi dompet karena konsumsi bahan bakar jadi boros.

Fenomena roda seret pada motor matic sebenarnya cukup umum dialami, terutama bagi pengguna yang mobilitasnya tinggi. Meski begitu, tidak semua orang memahami penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. Mengetahui sumber masalah sejak awal akan membantu menghindari kerugian yang lebih besar.

1. Kampas rem belakang aus atau menggigit

Ilustrasi mengendarai motor matic (unsplash.com/Yasen Iliev)

Masalah pada kampas rem adalah biang keladi paling umum dari seretnya roda belakang. Seiring waktu pemakaian, kampas rem cakram atau tromol bisa mengalami keausan yang tidak merata, atau pada kasus lain, kotoran dan debu yang menumpuk membuatnya tidak bisa kembali ke posisi normal. Kondisi ini menyebabkan kampas terus bergesekan dengan piringan atau dinding tromol, meskipun tuas rem tidak sedang ditekan.

Lakukan pemeriksaan mendalam. Jika kampas sudah tipis atau habis, segera ganti dengan yang baru dan pastikan kualitasnya terjamin. Untuk rem tromol, lakukan pembersihan total pada area tromol dari debu dan kotoran. Lumasi sedikit bagian yang bergerak seperti pin penggerak rem agar kampas dapat mundur sempurna saat rem dilepas.

2. Masalah pada bearing roda

Ilustrasi motor matic warna putih (pexels.com/Nesrin Danan)

Bearing roda atau laher berfungsi mmenjadi bantalan yang memungkinkan roda berputar tanpa hambatan. Jika bearing ini terkena korosi, aus, atau kemasukan air, putaran roda akan terhambat dan menimbulkan bunyi gemuruh saat berjalan. Roda yang seret karena bearing rusak juga dapat terasa goyang ketika motor distandar tengah dan roda digerakkan ke samping.

Kamu bisa mengganti bearing roda belakang yang sudah rusak. Lakukan penggantian secara sepasang, meskipun yang terasa rusak baru satu sisi saja, agar putaran roda benar-benar seimbang. Pilihlah bearing dengan kualitas terbaik dan pastikan pemasangannya tepat agar tidak merusak rumah bearing di swing arm.

3. Oli gardan kotor atau habis

ilustrasi mengisi oli gardan motor matic (wahanahonda.com)

Sistem transmisi otomatis motor matic memiliki oli gardan yang bertugas melumasi seluruh komponen gigi di dalam housing gardan. Oli gardan yang terlalu lama tidak diganti akan berubah menjadi kotor, kental, atau bahkan berkurang volumenya, mengakibatkan gesekan antar gigi menjadi sangat berat. Gesekan inilah yang membuat putaran roda terasa seret dan berat.

Ganti oli gardan secara rutin, umumnya setiap 8.000 hingga 12.000 km. Pastikan volume oli gardan yang dimasukkan sesuai dengan takaran standar motor kamu. Pengecekan berkala pada baut pembuangan dan pengisian juga penting untuk memastikan tidak ada kebocoran yang membuat volume oli berkurang.

4. Per kampas ganda rusak

Ilustrasi perawatan motor matic (anbinhmotor.com)

Di dalam CVT, terdapat komponen yang disebut centrifugal clutch atau kampas ganda, fungsinya menghubungkan putaran mesin ke roda belakang saat motor mencapai putaran tertentu. Jika per penahan pada kampas ganda ini lemah atau patah, kampas dapat terlalu cepat mengembang dan terus bergesekan dengan mangkoknya, bahkan saat motor sedang posisi idle atau putaran rendah. Gesekan konstan ini menyebabkan roda belakang seret dan motor terasa ingin maju saat berhenti.

Perlu dilakukan pemeriksaan mendalam pada per dan kampas ganda di bengkel terpercaya. Jika pernya sudah lemah, per harus diganti, atau bahkan seluruh unit kampas ganda jika keausannya sudah parah. Pastikan mangkok kampas ganda bersih dari kotoran atau sisa-sisa gesekan, karena permukaan yang kasar juga bisa memicu kampas ganda terus menggigi" meski tidak diperlukan.

5. Baut as roda kendur atau terlalu kencang

ilustrasi mekanik sedang melakukan perbaikan (wahanahonda.com)

Walaupun terdengar sepele, kondisi baut mur as roda belakang juga bisa menjadi sumber masalah. Jika baut ini terlalu kencang saat pemasangan setelah servis, hal ini bisa spacer atau bearing secara berlebihan, yang pada akhirnya akan menghambat putaran bebas roda. Sebaliknya, baut yang kendur dapat menyebabkan komponen di dalam poros roda bergeser dan menimbulkan gesekan yang tidak semestinya.

Pemeriksa kekencangan baut as roda belakang menggunakan kunci torsi agar sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Jika baut sudah kencang tapi roda tetap seret, bongkar kembali area tersebut untuk memastikan pemasangan semua bearing dan ring sudah tepat dan tidak ada yang terbalik. Jangan pernah mengencangkan baut as roda hanya berdasarkan perkiraan, karena ini bisa merusak bearing atau bahkan swing arm.

Roda belakang yang seret adalah pertanda motor matic kamu sedang kesakitan. Mengabaikan gejala berpotensi merusak komponen yang lebih mahal seperti gear box, atau bahkan menghabiskan lebih banyak bensin. Setelah mengidentifikasi penyebabnya, jangan tunda untuk segera melakukan perbaikan. Dengan begitu, motor matic kesayangan kamu akan kembali melaju mulus, ringan, dan efisien seperti seharusnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team