Perempuan Bali kini sudah semakin maju. Ada yang berhasil menjadi bupati, rektor, pimpinan, pengusaha, dan menguasai berbagai bidang lainnya. Namun perjuangan Kartini Bali belumlah sempurna. Ada permasalahan klasik yang dihadapi setiap perempuan Bali, terutama soal menikah.
Di Bali masih tersisa persoalan pernikahan beda kasta. Perlahan sudah mulai terjadi pergeseran pemikiran masyarakat Bali, yang cenderung tidak lagi memperdebatkan kasta. Akan tetapi, masih ada kok sebagian masyarakat yang masih kukuh mempertahankan pemikiran tentang menikah beda kasta itu.
Di sisi lain, perempuan Bali yang memutuskan untuk hidup sendiri alias tidak menikah juga seringkali mendapat gunjingan. Misalnya dituduh tukang nyinyir bahkan bisa ngeleak atau bisa ilmu hitam.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perempuan Bali Sruti beberapa waktu lalu menggelar diskusi tentang kedudukan Perempuan Bali dalam pernikahan beda kasta dan memilih tidak menikah (Daha Tua), tepatnya saat Hari Kartini pada 21 April. Dari sini diketahui, bagaimanakah kedudukan perempuan dalam kasus-kasus seperti ini?