Desain Busana dari Kain Tradisonal Bali. (IDN Times/Ni Ketut Sudiani)
Galuh Salsabela Putri menampilkan desain busana dengan konsep Lawar Kuwir. Sebagaimana namanya, desain ini terinspirasi dari kuliner khas Bali, Lawar Kuwir. Kuliner ini biasanya dibuat dari campuran daging bebek dan sayuran cincang yang dibumbui dengan rempah-rempah. Kemudian warna-warni rempah yang dipakai, diaplikasikan pada bagian atasan dari set desain yang menggunakan meterial endek Bali.
Selain itu, konsep Lawar Kuwir juga menyiratkan keseimbangan dualitas semesta Rwa Bhineda. Keseimbangan antara daging dan sayuran pada sebuah sajian makanan, dinilai bisa mendukung keseimbangan dalam diri manusia.
Dualitas ini diperjelas dengan aksen midi skirt dari karya yang terbagi atas warna hitam dan putih dengan akses asimetris. Aksara dengan tulisan Lawar Kuwir begitu kental mencerminkan kearifan lokal.
Berikutnya adalah desain busana dengan konsep Keelokan Bunga Telang, karya Ni Wayan Hanisya Devi. Bentuk serta warnanya terinspirasi dari bunga telang. Yaitu tumbuhan yang merambat dan biasa ditemukan di pekarangan rumah atau tepi hutan.
Bunga Telang berasal dari Asia Tropis, namun sekarang sudah tersebar di seluruh daerah tropika. Bunga ini juga dikenal biasa dimanfaatkan sebagai rempah-rempah pewarna makanan maupun sebagai obat tradisional.
Bentuk yang digunakan pada desain ini adalah asimetris, ada perbedaan antara sisi kanan dan kirinya. Seakan mewakili anak muda yang dinamis, anti mainstream, dan berani mencoba hal-hal baru. Meskipun asimetris, namun tetap berpegang pada norma-norma. Yakni terlihat dari aksen garis yang memegang pola kemeja di sebelah kanan.
Desain ini mencoba ke luar dari pakem pada umumnya. Diibaratkan seperti bunga telang yang indah, bersanding dengan warna-warna bunga hias, tapi memilih tumbuh merambat secara liar.