6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani Sastra

Konon, wajahmu bisa bercahaya seperti bulan purnama

Semua pasti setuju jika setiap perempuan ingin tampil cantik. Konon, perempuan itu adalah simbol keindahan. Maka pantas saja perawatan kecantikan menjadi wajib dilakukan oleh setiap perempuan. Siapa sih yang tidak ingin tampil menawan?

Nah, berbicara soal kecantikan, ternyata ada lho lontar Bali yang membahas tentang bagaimana seorang perempuan merawat kecantikan. Namanya adalah lontar Indrani Sastra. Kecantikan yang dibahas tidak hanya sekadar kecantikan dari luar (Fisik), melainkan juga kecantikan dari dalam (Inner beauty). Keduanya harus seimbang.

Mengutip dari buku berjudul "Indrani Sastra" karya Putu Widhi Kurniawan, kali ini kita akan membahas kecantikan fisik, mulai dari menggunakan masker tradisional. Ada enam resep masker tradisional yang tertuang dalam lontar tersebut.

Penasaran? Yuk intip!

1. Resep pertama menggunakan susu lembu yang sudah direbus

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPexels.com/ Matheus Bertelli

Baca Juga: Ngapain Malu, 5 Fakta ini Ungkap Menangis Justru Baik Buat Kesehatan

Uyuh ning lémbu homayanya kuning pineh, ikur huwaya, ya ta pada nampël muka, pitung we lawasnya kadi tejaning apwi maka denya.

- Halaman 14a-14b Lontar Indrani Sastra -

Terjemahan:

Siapkan susu lembu yang sudah direbus matang, dan kembang tiris ekor buaya (ikur huwaya). Bahan-bahan itu untuk masker wajah dan digunakan selama tujuh hari. Hasilnya, wajah bersinar seperti cahaya api.

Menurut penulisnya, ungkapan bersinar seperti cahaya api itu merupakan kalimat hiperbola. Bersinar seperti api bermakna wajah perempuan akan memiliki daya tarik yang dapat mencuri perhatian lawan jenis.

2. Resep kedua yakni menggunakan minyak sapi yang dipanaskan

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPexels.com/ Matthias Zomer

Minaking sapi ta pwan kinela, kuti kembang ning palasa, sama baga kabeh, pipis, panampel nıuka.

- Halaman 14b Lontar Indrani Sastra -

Terjemahan:

Minyak sapi yang dipanaskan, kelopak bunga palasa (butea frondosa) semuanya dalam komposisi yang sama, dilumat hingga halus, lalu baluri di wajah kamu.

Resep kedua ini cukup unik, karena memakai minyak sapi. Dalam analisis penulis, setelah mengutip perkataan Hellena tentang bahan yang mengandung unsur Yang (Panas), maka masker ini dapat digunakan untuk kulit wajah lembab atau unsur Yin yang tinggi pada kulit wajah.

3. Resep ketiga menggunakan sari bunga padma dan susu lembu

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPexels.com

Sari wani padma, susuning Iembu, kembang ing dataki, ika ta kabeh pipis, pahalit, panampel muka, kadi ulan purnama muka denya.

- Halaman 14b-15a Lontar Indrani Sastra -

Terjemahan:

Siapkan Sari bunga padma, susu lembu, dan bunga sidhawayah. Lalu dilumat sampai halus. Aplikasikan pada wajahmu. Nanti, wajah akan seperti bulan pumama. 

Resep yang ketiga tersebut didominasi oleh unsur dingin atau Yin yang berasal dari bunga-bunga, ditambah susu lembu sebagai kompres atau penyejuk. Resep ini dikhususkan bagi perempuan yang bermasalah dengan wajah berminyak. Oh ya, pada kalimat wajah seperti bulan purnama, itu bermakna menyejukkan.

Singkatnya, lihat wajahmu kok jadi adem ya? Cieee...

4. Resep keempat menggunakan biji merica dan bunga teratai merah

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPixabay.com/kaigraphick

Watutwan mirica, mramangsi, kembang padma, rinuk, husir, jyotismati, mipalimula, witning cabe, jalu kumapang, ciraka, kembang ning cemara, jambu, bunga landep, sama baga kabeh, pipis, panampel muka, byakta kadi wulan purnama denya ikang muka.

- Halaman 18a-18b Lontar Indrani Sastra -

Terjemahan:

Siapkan biji merica, mangsi, dan bunga teratai merah dihancurkan lalu diaduk. Kemudian siapkan juga jyotismati, mipalimula, biji cabai, akar jalu mampang, ciraka, bunga cemara, jambu, dan bunga landep dilumat dalam satu wadah. Komposisi seluruhnya harus sama ya. Resep ini bisa dipakai sebagai masker wajah supaya bercahaya seperti bulan pumama.

Resep keempat menggunakan bahan cukup beragam. Menurut analisis, bahan-bahan tersebut memiliki energi Yin (Kelompok bunga-bungaan) dan Yang (Kelompok rempah) yang cukup berimbang. Resep ini cenderung dipakai sebagai perawatan untuk kulit normal.

5. Resep kelima menggunakan cabai dicampur air seni (Kencing) sapi

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPexels.com/ Jahoo Clouseau

Cabe jyotismati, pipis gomutra wayanya, panampel muka, tan pirwa tinampekaken, hilang wyadining muka denya.

- Halaman 19a Lontar Indrani Sastra -

Terjemahan:

Cabai, jyotismati, dicampur dengan air seni (Kencing) sapi. Bisa dipakai untuk masker wajah, tapi jangan ditempelkan dua kali. Masker ini bisa menghilangkan penyakit pada wajah.

Resep kelima lebih berfungsi sebagai obat pada wajah. Sesuai dengan kutipan tersebut, penggunaan masker ini hanya pada saat kulit wajah sakit.

6. Resep keenam menggunakan empedu burung merak dan kulit telur burung dara

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani SastraPexels.com/ Pixabay

Ampruning merak, kuliting antiganing dara, jahakling maliwadi, pipis, gomutra wayanya, tinampel ning tambra bojana, wekasan tampelakna ring tuha-tuha, tan pingrwa hilang denya.

- Halaman 20a Lontar Indrani sastra -

Terjemahan:

Empedu burung merak, kulit telur burung dara, jahe hitam, kulit pohon ampelas dilumat dan dicampur dengan air kencing sapi. Letakkan di atas bejana tembaga, kemudian oleskan pada kulit yang sudah tua. Tidak sampai dua kali akan hilang.

Sesuai terjemahannya, resep keenam ini untuk kulit keriput dan kerutan di wajah. Kulit telur burung dara dipercaya sebagai solusi melawan penuaan dini.

7. Meski ada dalam lontar, namun masih perlu uji klinis dan laboratorium agar warisan Nusantara bisa terangkat

6 Resep Masker Tradisional Bali Menurut Lontar Indrani Sastraunsplash/LouisReed

Baca Juga: Unik Sih, Cuci Tangan yang Benar Adalah Sambil Nyanyi "Happy Birthday"

Sang penulis buku, Putu Widhi Kurniawan, mengatakan meskipun beberapa resep masker tradisional tersebut memang sudah ditulis dalam lontar Indrani Sastra, namun uji klinis dan laboratorium sangat diperlukan untuk membuktikan fungsi serta manfaat dari resep masker tersebut.

Widhi Kurniawan berpendapat, dengan adanya uji klinis dan laboratorium, bukan tidak mungkin resep masker tradisional ini bisa menjadi potensi yang akan berkembang mewarnai dunia kecantikan. Ia mencontohkan seperti produk Martha Tilaar yang juga mengambil riset dari resep-resep tradisional.

“Martha Tilaar itu juga mencari sumber lewat berbagai resep yang ada di Nusantara. Dalam bukunya berjudul ‘Kecantikan Perempuan Timur’ bahkan menemukan dua naskah lontar Bali (Indrani Sastra dan Rukmini Tattwa) sebagai acuan dalam pembuatan produk-produk mereka. Ini berarti bisa jadi sebuah potensi,” katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya