Badung, IDN Times - Sejumlah desainer yang terlibat dalam Bali Fashion Parade (BFP) 2025 dituntut untuk dapat lebih menghargai lingkungan, dalam karyanya. Creative Director BFP 2025, Adith Hendart menilai, para desainer harus mempertanggungjawabkan secara lingkungan dari seluruh karya fashion yang dia ciptakan.
Di sisi lain, dia juga mengecam kebiasaan masyarakat yang suka berbelanja baju dan hanya menumpuknya di lemari. "Pembuatan baju sendiri harus secara berkesadaran, terutama kita tahu bahwa limbah fashion adalah limbah nomor dua di dunia sebagai pencemar bumi," ungkapnya pada Jumat (22/8/2025).