Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga KDRT (IDN Times/Muhammad Tarmizi Murdianto)

Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, dan psikologis bagi korban. Namun tidak sedikit korban lebih memilih untuk memaafkan pelaku KDRT dan tetap mempertahankan hubungan abusive (kasar).

Lalu apa yang menyebabkan korban bisa tetap bertahan? Dilansir dari laman www.marriage.com, berikut beberapa alasan korban KDRT memaafkan pelaku dan bertahan dalam hubungan abusive:

1. Menutupi rasa malu dan komentar negatif

ilustrasi menutup mata. (pexels.com/RODNAE Productions)

Tidak sedikit korban KDRT merasa malu dan mendapat komentar negatif dari masyarakat. Korban juga merasa takut apabila keputusan akhir adalah perceraian. Dalam pandangan masyarakat umum, sebuah perceraian dinilai negatif, dianggap sebagai suatu kegagalan.

Selain itu, korban KDRT tetap ingin menjaga nama baik keluarga dan tidak ingin mengecewakan orangtua. Karenanya, ia mencoba memaafkan dan bertahan dalam hubungan itu. 

2. Korban merasa bertanggung jawab atas insiden yang dialami

Editorial Team

Tonton lebih seru di