Pexels.com/Tirachard Kumtanom
Namun, apakah saya masih bisa move on? Jawabannya tidak!
Semua periode yang terjadi dengan si dia sejatinya telah disimpan dalam memori kita. Bahkan jika rasanya terlalu dalam dan menyakitkan, dia akan semakin sulit untuk dilupakan.
Bisa saja, si dia telah masuk ke dalam Long Term Memory yang sifatnya abadi dan tidak bisa dihilangkan. Sehingga secara fisik, semua memori tersebut ada dalam otak.
Kita benar-benar tidak bisa melupakan hal itu. Apalagi jika kita melakukan 'recall' berulang kali peristiwa-peristiwa yang kita alami dengannya, maka semakin kuat memori tersebut terbentuk dalam ingatan kita. Tapi kalau tidak diingat? Emang bisa? Nah, Di sana jugalah masalahnya yang membuat kita sulit move on sampai saat ini.
Dalam istilah Psikologi Belajar dikenal sebuah istilah Latent Inhibition. Latent Inhibition adalah kecenderungan kita tidak bisa mempelajari hal-hal yang tidak familiar.
Jika dikonsepkan, bersama dengan si dia dinamakan sesuatu yang familiar, nah ketika kita dihadapkan dengan hal-hal 'tanpa si dia' dinamakan unfamiliar. Nah peristiwa yang 'unfamiliar' sulit sekali kita maklumi. Ini juga penyebab seseorang jadi susah move on.
Ketahuilah, tidak bisa move on merupakan permasalahan setiap umat yang jatuh cinta belum pada waktunya atau pada orang yang salah. Sebenarnya bukan orangnya yang salah, tapi memang tidak jodoh saja. Tuhan lebih tahu mana yang terbaik untuk kita bahkan pada hal-hal yang kita anggap baik.