10 Peribahasa Bahasa Bali Tentang Asmara

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana
Dalam suatu hubungan asmara biasanya sering menggunakan peribahasa untuk menggambarkan perjalanan kisah pasangan. Bahasa Bali juga terdapat peribahasa untuk mengungkapkan hal yang berkaitan dengan asmara. Berikut ini 10 peribahasa Bahasa Bali tentang asmara, bisa kamu gunakan untuk menggambarkan hubungan temanmu atau pengalaman pribadi.
Baca Juga: 10 Ucapan Romantis Bahasa Bali, Dijamin Pasanganmu Baper
1. Tresna ne matepuk asibak lima (Cinta bertepuk sebelah tangan)
Peribahasa ini sangat populer digunakan untuk menggambarkan kamu sedang menyukai seseorang, namun dia menolak.
2. Boh-bohan kedis dara, yen paekin makeber (Jinak-jinak merpati, kalau didekati akan terbang)
Peribahasa ini memiliki arti, seseorang yang kelihatannya mudah didekati, namun ternyata tidak memberikan respon atau malah menjauh.
3. Cara dagang kasur, ileh-eleh tegen, anak len ane nganggo (Seperti orang jualan kasur, ke mana-mana digotong, namun orang lain yang menggunakan)
Ungkapan ini cocok diberikan kepada kamu yang telah mengorbankan waktu untuk gebetan, namun dia memilih orang lain.
4. Tresna mabunga-bunga (Cinta berbunga-bunga)
Tresna mabunga-bunga biasanya ditujukan kepada pasangan yang baru saja jadian. Kebanyakan mereka lagi berbunga-bunga kalau baru jadian.
5. Sekadi batun kaang di tengah pasih, kukuh kena ombak (Seperti batu karang di tengah lautan, kokoh walaupun diterjang ombak)
Ini adalah peribahasa yang digunakan untuk mengambarkan kesetiaan cinta seseorang kepada pasangannya. Bagaikan batu karang yang tetap kokoh meskipun diterjang ombak lautan.
6. Selem-selem jukut undis, kuahne bangkit (Hitamnya sayur undis, kuahnya gurih)
Ungkapan ini menandakan kamu jangan menilai penampilan seseorang atau pasangan dari luar. Karena hatinya baik meskipun secara penampilan tidak menarik.
7. Buka nangkep balang dadua, kadaduane tuara bakat (Seperti menangkap dua belalang, keduanya tidak berhasil ditangkap)
Ungkapan ini cocok diberikan kepada orang yang kemaruk, maunya mencoba mendekati dua orang. Namun keduanya tidak ada yang berhasil menjadi pasangannya.
8. Payuk prungpung misi brem (Tempat makanan yang jelek, namun isinya brem)
Ungkapan ini menggambarkan seseorang yang dari luarnya terlihat sederhana, namun ternyata ia berkelimpahan harta. Brem di sini digambarkan sebagai minuman yang berasal dari fermentasi beras atau anggur dan harganya mahal.
9. Buka bukite ejohin katon ngerawit (Seperti bukit yang dilihat dari jauh, bentuknya mulus)
Peribahasa ini cocok diberikan kepada seseorang yang lagi PDKT, dan paras calon pasangannya terlihat menawan dari jauh, namun saat dilihat dari dekat terlihat kurang menarik.
10. Kasur ceburin, dui langkahin (Jatuh di kasur, sedangkan duri dilompati)
Peribahasa ini memiliki makna agar bijak dalam menjalani kehidupan hubungan bersama pasangan. Keduanya harus bisa memilih mana untuk kebaikan yang digambarkan seperti kasur, mana yang tidak baik dan digambarkan seperti duri.
Peribahasa Bahasa Bali ini sering digunakan sebagai nasihat atau petuah, dan terkadang untuk bahan gurauan bagi seseorang yang lagi mendekati calon pasangan maupun sedang menjalin hubungan asmara. Tidak ada salahnya untuk mengetahui ungkapan-ungkapan ini, sebab kamu telah sumbangsih ikut melestarikan Bahasa Bali.