Pernikahan adalah menyatukan dua insan yang sangat sakral. Makanya harus benar-benar diperhitungkan dengan baik. Suksesnya seseorang mencapai tujuan pernikahan harus berlandaskan beberapa unsur. Yaitu tahu tujuan yang akan dicapai, punya kemampuan untuk melaksanakan tujuan itu, tempat yang baik untuk melaksanakan tujuan itu, dan waktu pelaksanaan yang tepat untuk melaksanakan tujuan itu. Menurut keyakinan masyarakat Bali, itulah yang namanya ajaran sastra.
Dalam keyakinan masyarakat Bali, pernikahan sangat berpedoman pada hari baik. Tentu saja karena semua orang menginginkan pernikahan yang langgeng sampai maut memisahkan. Hari baik juga diyakini turut memengaruhi kehidupan rumah tangga.
Baik-buruknya suatu hari di Bali disebut sebagai Ala Ayuning Dewasa. Yaitu pedoman hidup orang Bali, di mana hari baik dan buruk selalu berdampingan. Seorang penyusun kalender Saka Bali sekaligus praktisi wariga (Ilmu hari baik-buruk) bernama I Gede Marayana akan merekomendasikan hari baik untuk menikah tahun 2021.